
BERANI MENEGUR
Lalu berkatalah Amazia kepada Amos: “Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda!
Carilah makananmu di sana dan bernubuatlah di sana!”
(Amos 7:12)
“Kamu aja yang ngomong, Ki!” kata Didi. “Nggak, kamu aja, Di. Aku takut,” ujar Kiki. “Kiki, Didi, kalian lagi ngapain?” tanya Kak Kiddy. “Ini Kak, kemarin Dono nyontek lagi. Kami mau menegurnya, tapi takut kalau Dono jadi marah dan memusuhi kami,” Kiki menjelaskan. “Kiki, Didi, ketika teman kita melakukan kesalahan, sudah tugas kita untuk menegurnya,” Kak Kiddy menjelaskan.
Adik-adik, menegur teman yang melakukan kesalahan memang tidak mudah untuk dilakukan. Kita perlu memiliki hikmat dan keberanian untuk menegur serta menanggung risikonya. Yuk, kita baca Amos 7:10-15. Nabi Amos berani menegur dan menyampaikan hukuman atas raja dan bangsa Israel yang telah melupakan Tuhan. Sebagai akibatnya, ia diusir dari tanah Betel.
Adik-adik, apakah kalian pernah melihat teman atau keluarga kalian yang melakukan kesalahan? Yuk, kita tegur supaya orang yang melakukan kesalahan menyadari kesalahannya!
Doa: Bapa di Surga, berikanlah aku keberanian untuk menegur orang yang bersalah. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 65.000,-/tahun
Rp. 7.500,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama