Keluaran 25:1-7

“… memungut bagi-Ku persembahan khusus;

dari setiap orang yang terdorong hatinya ….”

(Keluaran 25:2)

Marto adalah seorang yang pelit dan penuh perhitungan. Ia sering memasuki mobil mewahnya dengan sesenyap mungkin, agar tidak ketahuan oleh tukang parkir demi menghemat biaya parkir. Begitu juga ketika ia memberi persembahan. Ia memasukkan uang lima ribu rupiah ke dalam kantong persembahan sambil menahan kolektan, karena dia mencari uang kembalian sebanyak tiga ribu rupiah dari dalam kantong persembahan.

Tuhan memerintahkan Musa untuk memungut persembahan khusus dari setiap orang yang terdorong hatinya. Umat Tuhan dapat mempersembahkan emas, perak, tembaga, kain, kulit, minyak, permata, dan lain-lain untuk keperluan Kemah Suci dan baju efod bagi imam. Tuhan menegaskan, “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku ….” (Mal. 3:10). Jika kita perhatikan apa saja yang dipersembahkan, maka kita akan menyadari bahwa yang dipersembahkan adalah dari yang paling sederhana seperti minyak untuk lampu, hingga yang sangat mahal seperti emas dan permata. Namun, persembahan yang Tuhan kehendaki adalah persembahan yang bersifat sukarela, tanpa paksaan. Tuhan tidak menuntut kita memberi dari apa yang tidak kita miliki. Firman Tuhan mengatakan, “Pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu” (2Kor. 8:12).

Teens, kamu tidak perlu merasa malu atau merasa bersalah apabila tidak mampu memberi persembahan yang banyak. Persembahan bukan sebuah persaingan rohani. Persembahan terbaik adalah dirimu sendiri (Roma 12:1). Tuhan mau kamu memberi persembahan menurut kerelaan hati. Persembahan bukanlah sumbangan. Ingat bahwa Tuhan tidak kekurangan suatu apa pun. Yang Tuhan kehendaki adalah hati yang percaya dan berserah kepada-Nya ketika kamu memberi persembahan.