24
Jan

ALLAH TIDAK MEMANDANG MUKA

Galatia 2:1-10

Dan mengenai mereka yang dianggap terpandang itu

– bagaimana kedudukan mereka dahulu, itu tidak penting bagiku,

sebab Allah tidak memandang muka –

bagaimanapun juga, mereka yang terpandang 

itu tidak memaksakan sesuatu yang lain kepadaku.

(Gal. 2:6)

 

 

 

“Ah, dia mah anak penjabat, pasti dia dihormati.” Pernah mendengar atau justru mengatakan hal semacam ini? Memang, umumnya, orang yang mempunyai jabatan dan status sosial yang tinggi akan lebih dihormati dibanding orang yang tidak punya jabatan apa pun.

 

 

Dalam perikop ini, Paulus masih terus mengingatkan perihal banyaknya saudara-saudara palsu. Siapakah mereka? Mereka adalah orang-orang yang menyelundup ke dalam jemaat dan mencoba memengaruhi jemaat untuk mengikuti pandangannya. Bukan hanya itu, Paulus pun harus menemui orang-orang asing yang dianggap terpandang. Akan tetapi, Paulus dengan tegas mengatakan bahwa Allah tidak memandang muka. Latar belakang orang, seperti status sosial, suku bangsa, sunat atau tidak sunat, dan hal lainnya tidak menjadi penghambat untuk orang mengenal Allah dan beriman kepada-Nya. Kebenaran Injil harus terus ditegakkan di tengah beragamnya orang yang mendengar pengajaran Paulus. Namun, tantangan yang ada tidak membuat Paulus patah semangat karena baginya, Allah tidak memandang muka dan Allah memampukan Paulus berkarya untuk banyak orang.

 

 

Menghormati orang lain adalah hal yang baik. Akan tetapi, dalam membangun iman, kehormatan ini bukan pada manusia, melainkan pada Tuhan semata. Baik terpandang atau tidak, semua orang sama di hadapan Allah. Allah tidak memandang muka. Anugerah-Nya sama kepada setiap orang yang mendengar ajaran-Nya.

 

 

REFLEKSI:

Allah tidak memandang latar belakang kita.

Kita semua disambut-Nya asalkan kita mau mendengarkan firman-Nya.

Mzm. 27:1-6; 1Sam. 9:27—10:8; Gal. 2:1-10

Multiple Ajax Calendar

January 2020
S M T W T F S
    Feb »
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama