Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,

aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku ….

(Mzm. 23:4)

“San, ketenangan pagi dengan angin sepoi-sepoi seperti sekarang ini mengingatkan aku akan suamiku ketika ia tiba-tiba meninggal dunia sepuluh tahun yang lalu. Dua tahun setelah peristiwa itu, aku mencoba melupakannya,” kata Sumi. Sandra tidak menanggapi keluhan Sumi, sebab ketika itu ia sendiri juga mengalami hal serupa, namun sebaliknya dari meratapi nasib, ia justru menyibukkan diri dengan bekerja demi mencukup kebutuhan keluarganya. Kini, setelah lewat sepuluh tahun mereka bertemu lagi. Mereka memang berbeda dalam mengatasi tragedinya, namun mereka keluar sebagai pemenang. Apa rahasia mereka? Ternyata Sandra dan Sumi sejak muda gemar membaca Alkitab dan kesukaan mereka berdua adalah Mazmur 23. Firman Tuhan memberi kekuatan sehingga mereka dapat melewati lembah kekelaman bersama Tuhan.

Sobat Lansia, mungkin kita juga mengalami tragedi serupa. Apakah kita juga keluar sebagai pemenang? Ketika kita berada dalam lembah kekelaman, ingatlah bahwa Tuhan juga ada bersama-sama dengan kita. Tetaplah tegar dan yakin akan penyertaan-Nya. Melalui berbagai suka dan duka, kita akan dikuatkan, sehingga akhirnya kita dapat melalui lembah itu dan keluar sebagai pemenang.

DOA:

Tuhan, kami bersyukur dan memuji-Mu atas penyertaan-Mu

bagi kami sampai usia lansia saat ini. Terlebih lagi ketika

kami harus berjuang sendiri, Engkaulah yang menyertai kami.

Terima kasih, Tuhan. Amin.