26
Apr

KESEDIHAN YANG MENGABURKAN TUJUAN

Lukas 24:13-35

Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka,

sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.

(Luk. 24:16)

 

 

 

“Bro, saya izin tidak bisa masuk kerja ya,” kata Hendra kepada Erick. “Ada apa, Hen? Kok tumben tidak masuk kerja?” tanya Erick. “Lagi galau nih. Rena mutusin gua hari Minggu kemarin,” jelas Hendra. “Wah, gua turut bersedih ya, Bro. Gua tahu banget perjuanganmu mendapatkan cintanya Rena,” hibur Erick. “Terima kasih ya, Rick. Gua sedih banget nih,” kata Hendra. “Bersedih karena putus cinta adalah wajar, tetapi harus tetap menatap ke depan. Kehidupan ini harus terus berjalan maju. Jangan gara-gara putus cinta, tanggung jawabmu terabaikan” Erick menasihati. “Iya sih. Gua masuk kerja deh hari ini” ujar Hendra.

 

 

Beberapa hari setelah Yesus wafat, dua orang dari murid Yesus pergi ke Emaus, menjauhkan diri dari kota Yerusalem. Padahal, sebelum ini, mereka termasuk barisan orang-orang yang mengelu-elukan Yesus bak raja. Kini, mereka pergi dengan gontai, menjauhkan diri dari cita-citanya semula. Alkitab mencatat bahwa muka mereka muram, sehingga tidak bisa mengenali sosok Yesus yang menjumpai mereka. Kesedihan telah mengaburkan tujuan hidup mereka. Tetapi, perjumpaan dengan Yesus yang bangkit memulihkan tujuan mereka. Mereka lantas kembali ke Yerusalem, meskipun hari sudah malam.

 

 

Youth, kesedihan adalah salah satu emosi yang dimiliki oleh setiap manusia, selain rasa gembira, marah, takut. Artinya, tidak ada manusia yang tidak pernah bersedih. Namun, hari ini kita belajar bahwa rasa sedih perlu dikelola, sehingga tidak mengaburkan arah hidup kita. Hidup kita mengarah ke masa depan. Maka, jangan biarkan kesedihan membelenggu hidupmu.

 

 

  1. Ke mana kedua murid pergi sebelum dijumpai oleh Yesus?
  2. Saat sedang bersedih hati, apa yang biasanya Anda lakukan?

 

 

Pokok Doa: Mengandalkan Tuhan di tengah kesedihan.

Multiple Ajax Calendar

April 2020
S M T W T F S
« Mar   May »
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
2627282930  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama