Keluaran 13:17-22

… pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan,

dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka ….

(Kel. 13:21)

 

 

 

Sejak 2017, Gereja Katolik telah terang-terangan mengajukan revisi pada terjemahan Doa Bapa Kami. Usulan revisi itu terkait bagian kalimat “Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan” menjadi “Jangan biarkan kami jatuh ke dalam pencobaan.” Paus Fransiskus pun menyetujui usulan itu. Menurutnya: “Sayalah yang jatuh ke dalam pencobaan. Bukan Dia yang mendorong saya ke dalam pencobaan. Seorang Bapa tidak akan melakukannya. Seorang Bapa justru segera membantumu bangkit. Setanlah yang membawa ke dalam pencobaan.”

 

 

Ketika Israel diizinkan Firaun keluar dari Mesir, Allah segera menuntun mereka ke jalan yang harus dilalui. Ia tidak membawa mereka langsung ke tanah Kanaan, sebab negeri itu dihuni orang-orang ‘raksasa.’ Ia tidak mau umat-Nya menjadi ciut nyali. Ia tidak membawa mereka ke dalam pencobaan. Justru, Ia sedang membawa umat-Nya keluar dari penderitaan. Meski harus memutar, Tuhan tahu jalan itulah yang terbaik untuk semakin mempersiapkan umat-Nya. Tuhan pun menuntun perjalanan umat-Nya dengan cara yang luar biasa: tiang awan pada waktu siang dan tiang api pada waktu malam. Artinya, di setiap waktu dan tempat, Tuhan berkenan menjaga dan membimbing umat-Nya.

 

 

Youth, kesusahan hidup selalu datang silih berganti dalam hidup berkeluarga, bergereja dan dunia usaha kita. Ada saja orang berpikir: “Tuhan sedang mencobai aku.” Mereka ragu akan kasih dan kuasa Tuhan. Akan tetapi, janganlah kita berpikir dan bersikap demikian. Tuhan tidak punya rencana jahat atas kita. Percayalah, Ia adalah Penuntun bagi kita. Ia ingin kita selamat dan berhasil dalam seluruh perjalanan hidup kita. Bersandarlah pada tuntunan-Nya.

 

 

1. Apa saja bentuk tuntunan Tuhan atas umat-Nya?
2. Apa saja bentuk tuntunan Tuhan yang kamu alami selama ini?

 

 

Pokok Doa: Kepekaan untuk berserah dan melihat tuntunan Tuhan.