Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya,

tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?

(Ams. 18:14)

Pada masa hidupnya, di usianya yang sembilan puluh lebih itu, Oma Kong masih tetap semangat. Tubuhnya memang kelihatan sudah bertambah tua. Jalannya perlahan dan membungkuk, dan ia lebih banyak tinggal di rumah. Namun demikian, Oma Kong sering berkomunikasi lewat telepon. Ia suka mengucapkan ayat-ayat hafalan terbaru yang dipelajarinya. Atau ia menyanyi lagu-lagu dari Kidung Jemaat atau Nyanyikanlah Kidung Baru yang ia sukai dan ia hafalkan. Biasanya, Oma Kong dapat menghafal ayat dengan sempurna. Tapi untuk lagu-lagu pujian biasanya hanya syairnya saja yang benar, sementara nadanya agak melenceng. Maklumlah, bicara pun kadang-kadang suaranya hilang. Selama lebih dari dua puluh tahun saya mengenal Oma Kong, belum pernah saya mendengar dia mengeluh atau bersedih.

Benar apa yang dikatakan penulis Amsal, orang yang memiliki semangat akan dapat menanggung penderitaannya. Walau tubuh Oma Kong lemah, tapi hatinya penuh semangat. Ia kuat dan teguh hati; menjadi panutan oma-oma lain yang mengenalnya. Bagaimana dengan kita, Sobat Lansia? Masihkah kita bersemangat menatap hari-hari di depan kita?

DOA:

Tolong kami, Tuhan, untuk dapat tetap bersemangat

melewati hari-hari kami dengan iman yang teguh. Amin.