1 Raja-raja 2:1-4, 10-12

“Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN,

Allahmu dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya …

supaya engkau beruntung dalam segala yang kau lakukan ….”

(1Raj. 2:3)

 

 

 

Dalam Bahasa Jawa, ada istilah wejangan yang memiliki arti: petuah, petunjuk, ajaran, dan nasihat. Biasanya, wejangan diberikan dari seorang guru kepada muridnya, dari orangtua kepada anaknya, atau dari pemimpin negara kepada rakyatnya. Isi dari wejangan pastilah bersifat positif karena pemberian wejangan bertujuan sebagai sebuah bekal agar kehidupan di masa yang akan datang menjadi lebih baik lagi. Akan tetapi, semua itu pada akhirnya bergantung pada orang yang mendengarkan wejangan tersebut, apakah ia mau mendengarkan dan melaksanakannya atau ia hanya mendengar sambil lalu tanpa melaksanakannya.

 

 

 

Daud terkenal sebagai raja terkuat yang mampu mengalahkan banyak musuh dalam setiap peperangan. Ketika mendekati ajalnya, Daud dalam kelemahan tubuhnya hendak menyerahkan kerajaan yang dipimpinnya kepada Salomo, anak yang dikasihinya. Dalam keadaan itu, Daud memberikan wejangan kepada Salomo agar ia dapat melakukan tanggung jawabnya yang baru sebagai raja. Daud berpesan supaya Salomo tetap menjaga kesetiaannya kepada Allah dengan hidup menurut petunjuk dan ketetapan Allah. Wejangan Daud itu merupakan bekal bagi Salomo dalam memerintah dan menantikan janji Allah bagi bangsa Israel.

 

 

Youth, kita pasti pernah mendapatkan wejangan dari orangtua, pendeta, pengajar, atau atasan kita. Firman Tuhan hari ini pun adalah wejangan bagi kita. Perhatikanlah wejangan itu dengan saksama dan jadikan itu sebagai pedoman dalam kehidupan kita. Niscaya, janji Tuhan nyata atas kehidupan kita yang setia mendengar dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.

 

 

1. Apa alasan Daud memberi wejangan kepada Salomo?
2. Bagaimana sikap Anda ketika mendengarkan wejangan?

 

 

Pokok Doa: Kerendahan hati untuk mendengarkan wejangan.