Mazmur 95

Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya

dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya.

(Mazmur 95:7)

Apa perbedaan antara domba dan kambing? Selain bulu, telinga, tanduk, dan cara makannya, ternyata ada satu kebiasaan yang membedakan. Domba adalah jenis hewan yang lebih suka berkelompok. Mereka terbiasa tinggal dalam rombongan dan akan gelisah jika terpisah dari kawanannya. Sebaliknya, kambing adalah hewan yang cenderung menyendiri dan bebas. Domba mudah diatur, sedangkan kambing sulit dikendalikan.

Allah sebagai pencipta dunia dan pemelihara umat-Nya digambarkan sebagai Gembala. Allah adalah Gembala Agung yang tangan kasih-Nya selalu menuntun umat yang adalah kawanan domba gembalaan-Nya (ay. 7). Sebagai domba, umat diajak mendengarkan suara Tuhan, Sang Gembala. Fatal akibatnya apabila domba tidak mendengarkan suara Gembala, mereka bisa tersesat dan kehilangan jalan pulang. Akibat dari ketidaktaatan mengikuti tuntunan Sang Gembala, generasi orang Israel yang lebih tua tidak diizinkan Tuhan untuk memasuki tanah Kanaan (ay. 8-10). Oleh karena itu, sejak awal pemazmur menyerukan untuk menaati Tuhan melalui ibadah syukur kepada-Nya (ay. 1-2). Sebagai domba, umat Tuhan diajak untuk mendengarkan dengan sungguh dan memercayakan hidupnya kepada Tuhan yang berkuasa atas hidup mereka. Bahkan, digambarkan sejak awal bagaimana Tuhan berkuasa bukan hanya atas umat-Nya, melainkan atas seluruh bumi. Ia berkuasa atas bagian terdalam bumi, puncak gunung, lautan, yang merupakan gambaran dari bagian bumi dan sekaligus hal-hal yang tak terselami oleh manusia (ay. 3-5).

Tuhan adalah Gembala kita yang baik (Mzm. 23). Sebagai domba kepunyaan-Nya, sudahkah kita setia mendengarkan suara-Nya (Yoh. 10:4)? Mari periksa hidup yang telah kita jalani sampai hari ini! Sudahkah suara Tuhan yang kita ikuti, atau suara kesombongan dan ego sendiri? Kita dipanggil hidup sebagai domba yang setia mendengarkan suara Gembala.