2 Korintus 10:1-11

Kalau ada seorang benar-benar yakin, bahwa ia adalah milik Kristus,

hendaklah ia berpikir di dalam hatinya,

bahwa kami juga adalah milik Kristus sama seperti dia.

(2Kor. 10:7)

 

 

 

Besarlah untungku jika Yesus milikku/ bersuka jiwaku kar’na damai yang penuh/ Meskipun angin k’ras, badai dunia menderu/ tak goyah hatiku kar’na Yesus milikku/ Benar, benar, besarlah untungku/ Benar, benar, besarlah untungku./ Benar, benar, besarlah untungku/ Ketika Yesus sungguhlah tetap milikku/ Teks di atas merupakan lirik lagu “Besarlah Untungku” (Nyanyikanlah Kidung Baru 197) yang menggambarkan betapa bahagia dan beruntungnya kita memiliki Yesus.

 

 

Demikian juga kebahagiaan Paulus yang telah dimiliki oleh Yesus. Perjalanan panjang kehidupannya membuktikan bagaimana bentuk kasih Kristus itu dalam dirinya. Kristus memanggilnya dalam perjalanannya ke Damsyik dan meruntuhkan egonya. Akhirnya ia menjadi pelayan Kristus. Walaupun harus melalui berbagai rintangan dan ketidakmudahan dalam pelayanan, Paulus disertai oleh Kristus sehingga dimampukan untuk senantiasa melakukan kebaikan bagi orang lain. Benar-benar nyata kasih Kristus dalam diri Paulus. Demikian pula halnya dalam diri orangorang yang dimiliki oleh Kristus. Oleh karena itu, Paulus senantiasa menjaga dirinya, menjaga imannya, bahkan ia siap berkorban apa pun untuk Kristus.

 

 

Kita adalah orang beruntung. Sebagai orang Kristen, pengikut Kristus, berarti kita orang-orang yang dimiliki oleh Yesus. Sama halnya dengan Paulus, kita pun disertai Yesus dalam setiap perjalanan kehidupan kita. Tentu kita diharapkan untuk senantiasa bersandar kepada-Nya, setia, menjaga iman tetap teguh, dan tidak mengecewakan-Nya. Dengan demikian, kita dapat memancarkan wajah Kristus dalam tingkah laku kita.

 

 

1. Apa maksud kita dimiliki Kristus?
2. Apa tindakan konkret yang mencerminkan diri kita dimiliki Kristus?

 

 

Pokok Doa: Mensyukuri kasih Tuhan karena kita dimiliki-Nya.