Mazmur 139:1-6, 13-18

Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi,

tidak sanggup aku mencapainya.

(Mzm. 139:6)

 

 

 

Topan adalah seorang pemuda asal Kalimantan yang mendapatkan kesempatan berharga untuk menjalani internship di Komunitas Taizé di Prancis. Seumur hidupnya, itu adalah kali pertama bagi Topan pergi ke luar negeri dan sendirian saja. Ia tidak memiliki kemampuan Bahasa Prancis, Bahasa Inggrisnya pun terbata-bata. Topan merasa takut selama dalam perjalanan karena banyak hal yang tak dimengertinya. Saat transit di Bandara Schiphol Belanda, seseorang menghampiri dan menyapanya. Orang itu adalah guru Bahasa Inggris Topan semasa di bangku SMA. Betapa senangnya Topan karena ia bertemu dengan seorang mengenal dirinya dan menemani perjalanan jauh tersebut.

 

 

Mazmur 139 adalah ungkapan rasa kagum dan takjub pemazmur akan Allah yang Mahatahu. Bagi pemazmur, hal “dikenal Allah” adalah hal yang luar biasa. Tak terpahami dan tak terselami bagaimana Allah selalu hadir dalam setiap perjalanan hidup pemazmur. Hal itu tampak dari bagaimana Allah menjadikan manusia ada di muka bumi dan mengenalnya secara mendalam. Pengalaman pemazmur bersama Allah, dengan penyertaan, perlindungan dan begitu banyak mukjizat dalam hidupnya, menyadarkan pemazmur akan keterbatasan dirinya sebagai makhluk ciptaan sehingga ia menaikkan syukurnya di dalam nyanyian mazmur ini.

 

 

Youth, sebagai manusia, kita tidak dapat menyelami hikmat Allah dengan kemampuan kita sendiri. Sejak semula Allah mengenal kita dan hingga kini Ia menyertai perjalanan hidup kita, mencintai, dan menolong kita dengan cara yang misterius dan tak terpahami. Alangkah kita bersukacita dan diberkati, sebab Allah mengenal dan menemani kita di perjalanan hidup ini.

 

 

1. Apa hal ajaib yang membuat pemazmur takjub akan Allah?
2. Bagaimana kita dapat menyatakan syukur kepada Allah?

 

 

Pokok Doa: Iman untuk menemukan pemahaman yang benar akan Allah.