11
Feb

BERDIAM DIRI

Matius 14:22-33

Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang,

Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri.

(Matius 14:23)

 

 

 

 

Teens, kapankah kita harus berdiam diri? Saat teman kita di-bully, saat disuruh diam oleh guru yang “killer,” atau saat kita kelelahan? Semua alasan berdiam diri itu tampaknya bersifat paksaan. Apakah berdiam diri ada hubungannya dengan situasi terpaksa?

 

 

Dalam kisah perjalanan Yesus yang kita baca, Yesus menyendiri karena kecapaian. Ia lelah menghadapi orang banyak yang minta bantuan ini dan itu. Selain itu, Yesus walaupun populer, kadang orang tidak mengenali-Nya. Di ayat ke-26, Ia malah disangka hantu. Yang paling tampak dalam teks kita kali ini adalah tentang iman orang-orang di sekitar Yesus yang labil. Namun, bukankah iman memang labil? Kalau bukan labil, itu bukan iman, melainkan patuh. Lalu, apa hubungannya dengan “berdiam diri”?

 

 

Berdiam diri sangatlah diperlukan ketika kita merasa sudah tidak sanggup menghadapi keadaan. Apa berdiam diri itu “doing nothing?” Sama sekali tidak. Berdiam diri ibarat HP yang di-cas . Berdiam diri adalah proses mengenali diri kita, mengenali orang lain dengan lebih jernih. Berdiam diri membutuhkan ketenangan dalam proses pengenalan yang mendalam. Yang paling penting, berdiam diri adalah proses menghayati relasi kita dengan Tuhan. Dalam berdiam diri, kita melakukan perjalanan spiritual bukan dengan kata-kata, melainkan dengan hati.

 

 

Berdiam diri adalah proses doing something, bukan doing nothing. Yang beda adalah jenis aktivitasnya. Ada saatnya kita menghadapi semua persoalan dengan kata-kata, dengan keputusan-keputusan, dengan berlari. Namun, di saat yang lain, kita perlu melihat ke dalam diri kita tanpa berkata-kata. Ini adalah doing something, yaitu mengenali suara Tuhan melalui hati nurani kita. Izinkan Tuhan berbicara, sedangkan kita berdiam diri supaya suara-Nya lebih jernih dibanding suara berisik kita.

Multiple Ajax Calendar

February 2021
S M T W T F S
« Jan   Mar »
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama