1 Korintus 1:4-6

Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu

atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu

dalam Kristus Yesus.

(1 Korintus 1:4)

Ujian sekolah beberapa bulan lagi, siswa kelas 3 SMA terus belajar dan berlatih soal-soal ujian. Hampir setiap hari mereka mendapatkan pelajaran tambahan. Belum lagi di luar sekolah, mereka masih mengikuti bimbingan belajar supaya bisa masuk ke perguruan tinggi yang mereka harapkan. Kondisi seperti itu bisa saja membuat para siswa merasa tertekan atau bahkan mengalami kejenuhan dalam belajar. Jika kondisi itu terus dibiarkan, bisa jadi belajar bukan lagi sesuatu yang mengasyikkan dan penuh semangat. Teens, apakah kamu pernah mengalami kondisi seperti itu? Ketika kegiatan belajar berubah menjadi kejenuhan dan kemalasan. Padahal, tantangan di depan belum selesai dihadapi.

Rasul Paulus dalam bacaan hari ini memberikan kita sebuah kiat supaya kita mampu menjalani hari-hari yang penuh dengan tekanan. Khususnya, bagi kita yang hari-hari ini tekun mengerjakan soal-soal ujian dan latihan-latihan soal. Cara yang diajarkan oleh Rasul Paulus adalah bersyukur. Yang menarik, rasa syukur Rasul Paulus ada di luar dirinya, yaitu kondisi jemaat Korintus. Jemaat Korintus kala itu telah mengalami pertumbuhan iman yang nyata; mereka mengalami kehidupan spiritualitas yang lebih baik. Melihat pertumbuhan iman jemaat Korintus itu, Rasul Paulus mengucap syukur kepada Tuhan. Rasa syukurnya menjadi sebuah kekuatan untuk menjalani hari-harinya di dalam penjara.

Teens, kamu bisa mulai mencoba apa yang dilakukan Rasul Paulus. Renungkan kembali hal-hal yang kamu bisa syukuri di tengah-tengah persiapan ujianmu atau di tengah-tengah kesibukan dan tekanan yang ada saat ini. Hitunglah satu per satu dan mengucap syukurlah! Lihatlah betapa banyak berkat, penyertaan, dan anugerah yang Tuhan berikan kepada kamu. Dengan terus bersyukur, kita beroleh kekuatan agar dapat melewati semua perjuangan dengan kegembiraan.