Yohanes 10:7-10

“Pencuri datang hanya untuk mencuri

dan membunuh dan membinasakan ….”

(Yohanes 10:10)

Pencuri dan perampok tidak bermaksud baik. Mereka ingin mencuri, membunuh, dan membinasakan. Mereka mengejar keuntungan pribadi dengan merugikan orang lain.

Strategi utama Iblis adalah mencuri, membunuh, dan membinasakan. Iblis mencuri kebahagiaan, keyakinan, kepercayaan diri kita dengan membuat kita ragu. Iblis merusak, mengaburkan harga diri kita dengan membuat kita merasa ditolak dan tidak berharga, kecuali kita memiliki kesuksesan. Iblis membuat kita percaya bahwa tanpa kesuksesan materi, hidup kita tidak ada artinya. Iblis membuat kita percaya bahwa harga diri seseorang dinilai dari kesuksesan yang diraihnya. Orang-orang yang tidak meraih kesuksesan maupun kekayaan materi dipandang sebagai para pecundang yang tidak berguna. Hal yang paling menakutkan bukan pembunuhan jasmani, melainkan justru pembunuhan atau pembinasaan jiwa, yaitu ketika kita merasa tidak berguna, tidak berharga, atau bahkan tidak pantas hidup. Iblis ingin melenyapkan semangat hidup kita dengan membuat kita merasa tidak berharga dan tidak pantas hidup. Bisikan “kamu pecundang, kamu tidak berguna, kamu seorang yang gagal,” cukup untuk membunuh semangat hidup kita. Suara yang bertujuan membunuh semangat hidup kita bisa terkesan sangat meyakinkan. Namun, Yesus menegaskan, dengarkanlah suara Gembalamu (ay. 27). Suara pencuri membinasakan, tetapi suara Gembala menyelamatkan. Suara pencuri membawa maut, suara Gembala mendatangkan hidup.

Teens, penting bagi kita untuk mendengarkan suara Sang Gembala. Yesus menyerahkan nyawa-Nya bagi kita. Dia adalah Gembala Baik yang memberikan kita hidup dalam segala kelimpahan. Tuhan memanggil kita untuk memperhatikan dan mendengarkan suara-Nya agar kita tidak disesatkan oleh strategi Iblis yang ingin memusnahkan kita. Salah satu strategi Iblis adalah membuat kita merasa ditolak. Adapun Sang Gembala menerima kita dengan kasih dan berkorban untuk kita.