Kisah Para Rasul 4:1–4

Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.

(Kis. 4:4)

“Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.” Peribahasa tersebut sudah jarang diperhatikan dalam kehidupan kaum muda saat ini, padahal pesannya sangat baik. Ada kesenangan yang merupakan buah dari usaha keras. Oleh karena itu, jangan ragu berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meraih sesuatu yang baik. Peribahasa itu juga mengingatkan kita untuk siap menghadapi konsekuensi yang ada di balik sebuah kerja keras dan tidak hanya tinggal diam dalam zona nyaman.

Para rasul berjuang dengan gigih dalam memberitakan Kabar Baik tentang karya keselamatan Allah bahwa ada pengharapan dan kebangkitan orang mati di dalam Kristus. Mereka menghadapi konsekuensi yang tidak mudah. Tidak hanya jadi sasaran kemarahan, mereka juga diprotes, dan diadili oleh pihak-pihak yang ingin mempertahankan status quo. Mereka diancam bahkan dilarang menyampaikan ajaran atau sekadar bicara tentang Yesus. Namun, para rasul tidak berhenti! Tuhan memakai mereka dengan luar biasa untuk memberitakan Kabar Baik. Alhasil, jumlah orang percaya terus bertambah. Saat itu, ada 5.000 orang laki-laki yang percaya. Kerja keras yang menuntut pengorbanan itu menghasilkan buah yang sangat menggembirakan!

Youth, bagaimana dengan para pemuda di era milenial saat ini? Mari belajar dari para rasul yang mau berjuang dan tak ragu berkorban demi mencapai hal-hal yang berkenan di hadapan Tuhan. Jangan hanya cari yang gampang, inginnya instan, dan tanpa hambatan. Hasil yang baik juga menuntut usaha yang keras. Sekalipun badai mengadang, tetaplah tekun berusaha.

1. Apa tantangan yang dihadapi para rasul dalam memberitakan Injil?
2. Apa hal baik yang akan didapatkan oleh orang yang mau bekerja keras?

Pokok Doa: Tekad yang besar untuk tekun dalam pekerjaan.