Hatiku siap, ya Alah, hatiku siap;  aku mau menyanyi, aku mau bermazmur …

sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit,

dan kebenaran-Mu sampai ke awan-awan.

(Mzm. 57:8,11)

Tiga tahun yang lalu, saya menjalani operasi ganti klep jantung. Menurut dokter, klep jantung saya rusak dan harus diganti. Seorang teman bertanya, “Apakah Ibu tidak takut …?” Ia tidak menyelesaikan kalimatnya, sehingga saya balik bertanya, “Takut apa? Meninggal? Lho, seandainya saya meninggal di kamar operasi, bukankah saya tidak merasakan apa-apa?” Ya, sering kali kematian menjadi momok bagi sebagian orang. Padahal, takut atau tidak takut, suka atau tidak suka, sekali waktu, setiap orang “harus” meninggal dunia. Meninggal dunia tidak selalu karena sakit atau sudah lanjut usia. Ada orang-orang yang masih muda dan sehat, bahkan remaja dan anak-anak yang meninggal dunia karena berbagai penyebab.

Pemazmur siap dan selalu memuji Tuhan karena kasih setia Tuhan. Bukankah kasih setia Tuhan juga selalu kita alami dalam hidup ini? Apakah Sobat Lansia sekalian menghayati kasih setia-Nya dalam hidup kita sehari-hari? Walaupun di usia kita ini mungkin kita merasa lemah, letih dan kadang-kadang kesepian, tetapi Tuhan Mahakasih dan selalu setia. Yang terpenting bagi kita adalah berusaha menyiapkan diri kapan saja dipanggil menghadap Tuhan, Pemelihara hidup kita.

DOA:

Terima kasih, Tuhan, untuk penyertaan dan pemeliharaan-Mu.

Ajar kami untuk selalu setia dan siap bertemu dengan-Mu. Amin.