Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran,

kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.

(1 Raja-raja 18:38)

“Tuhan Yesus, kenapa Bandi selalu mengejekku hanya karena aku tidak mau memberinya sontekan saat ulangan kemarin? Aku mohon, ya Tuhan, kuatkan imanku agar aku tetap tidak memberinya sontekan,” Didi berdoa sambil menangis. Didi sedih Bandi memusuhinya karena melakukan hal benar.

Adik-adik, melakukan hal benar itu berisiko. Apakah kita tetap mau berbuat benar? Mari kita membaca Kitab 1 Rajaraja 18:36-39! Nabi Elia keluar dari persembunyiannya. Ia diancam akan dibunuh seperti nabi lain, tetapi ia tidak takut. Ia menantang Raja Ahab serta nabi-nabi Baal. Mereka menyiapkan korban bakaran masing-masing, lalu berdoa bergantian. Nabi-nabi Baal berdoa kepada dewa Baal, Nabi Elia berdoa kepada Allah. Doa Nabi Elia dijawab Allah, karena ia taat kepada-Nya dan berbuat hal benar.

Adik-adik, mempertahankan perbuatan baik dan benar itu memang sulit, tetapi teruslah berbuat baik dan benar. Tuhan mengasihi anak-anak-Nya yang hidup dalam kebenaran.

Doa: Bapa di Surga, tolonglah aku untuk terus melakukan hal benar, meskipun aku diejek dan dimusuhi. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.