Markus 11:1-11

Banyak orang menghamparkan pakaiannya di jalan,

ada pula yang menyebarkan ranting-ranting

hijau yang mereka ambil dari ladang.

(Mrk. 11:8)

 

 

 

Penyambutan merupakan protokol yang umum terjadi dalam peradaban manusia. Umumnya, penyambutan dilakukan untuk menunjukkan penghargaan atau memberi penghormatan kepada seseorang. Ada berbagai alasan mengapa seseorang disambut. Misalnya, orang tersebut adalah pejabat, public figure atau tokoh yang memiliki pengaruh penting dalam masyarakat. Biasanya, penyambutan dirancang sedemikian rupa agar berlangsung baik dan meriah.

 

 

Yesus juga mengalami penyambutan. Namun, jauh dari penyambutan umumnya. Ia disambut dengan hamparan pakaian dan ranting hijau yang diambil dari ladang. Yesus disambut oleh orang banyak dalam arti politis, penguasa dan pembebas. Maklum, saat itu bangsa Yahudi sedang dijajah oleh penguasa Roma. Mereka berharap Yesus datang sebagai pembebas dari penjajahan. Ini adalah pengharapan mesianik yang keliru. Bagi Yesus, Ia datang sebagai pembebas dalam arti jauh lebih luas dan dalam. Ia membebaskan umat manusia dari cengkeraman kuasa dosa dan maut. Pengharapan mesianik Yesus bukan bersifat politis, tetapi spiritual. Itulah mengapa bukan kuda yang ditunggangi Yesus, melainkan keledai. Orang banyak merayakan Yesus, namun dalam konsep yang salah.

 

 

Youth, kadang kita berlaku sama seperti orang banyak. Kita merayakan Tuhan dalam keinginan dan persepsi kita, tanpa mau belajar lebih dalam mengenal dan mengalami perjumpaan dengan-Nya secara benar. Mari berubah. Mari belajar merayakan Tuhan dalam hidup secara benar, oleh karena kita sungguh mengenal Dia yang datang dalam kehidupan kita.

 

 

1. Mengapa Yesus disambut saat Ia memasuki Yerusalem? Apa alasannya?
2. Sudahkan Youth merayakan Tuhan secara benar sesuai kehendak-Nya?

 

 

Pokok Doa: Kemampuan untuk hidup merayakan Tuhan secara benar.