Yohanes 1:29-34

“Dan aku sendiri pun mula-mula tidak mengenal Dia,

tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air,

supaya Ia dinyatakan kepada Israel.”

(Yoh. 1:31)

 

 

 

“Our prime purpose in this life is to help others. And if you can’t help them, at least don’t hurt them.” Kutipan itu merupakan kata-kata bijak dari Dalai Lama yang kurang lebih memiliki arti bahwa tujuan utama dari kehidupan ini adalah untuk menolong orang lain dan jika kita tak bisa (menolong), setidaknya jangan sakiti mereka. Perkembangan zaman milenial membawa seseorang untuk bersikap individualis dan egois. Kebalikan dari sikap egois adalah altruisme yang berasal dari kata alter (orang lain), yaitu perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri.

 

 

Selama hidupnya Yohanes Pembaptis menyadari betul apa yang menjadi panggilan hidupnya, yaitu mempersiapkan jalan bagi kedatangan Mesias, Anak Domba Allah yang akan membebaskan manusia dan menghapuskan dosa dunia. Dalam berbagai pemaparan teks Alkitab, Yohanes tidak pernah bersikap egois atau hanya mementingkan dirinya sendiri. Ia pernah merelakan pengikutnya meninggalkan dirinya dan pergi mengikut Yesus. Ia juga hidup jauh dari zona nyaman kebanyakan orang. Ia lebih memilih berkelana dan memberi diri untuk menolong orang lain bertobat dan mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan Yesus Kristus, Sang Mesias.

 

 

Youth, tiga belas hari yang lalu mungkin kita sudah merancangbeberapa resolusi, niat, dan tekad baik untuk menjalani tahun yang baru ini. Itu memang baik, tetapi janganlah kita menjadi pribadi yang egois. Sadarlah bahwa Tuhan menghendaki kita untuk peduli pada keadaan orang lain juga karena tujuan utama hidup kita adalah memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama.

 

 

1. Bagaimana Yohanes mengenali Yesus sebagai Anak Allah?
2. Apakah tugas panggilan Anda di dalam hidup ini?

 

 

Pokok Doa: Menghayati panggilan hidup bagi sesama.