Markus 3:20-35

“Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagibagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba
kesudahannya.”

(Mrk. 3:26)

Waktu mendaki Gunung Lawu, saya menjumpai beberapa pendaki yang mengenakan pakaian serba hitam. Rupanya, mereka melakukan pesugihan. Sesekali kami menyaksikan mereka melakukan ritual di mata air, tempat kami mengisi botol minum. Pesugihan adalah  perjanjian dengan setan; cara instan bagi manusia untuk mendapatkan kekayaan dan memajukan usahanya. Youth, setan bisa menggoda manusia dengan “kuasanya”; ia melakukan hal-hal yang memuaskan dan menakjubkan di mata manusia untuk menarik perhatian manusia!

Yesus dituduh bahwa Ia kerasukan Iblis, Beelzebul, dan bahwa kuasa-Nya berasal dari si jahat (ay. 22) ketika melakukan hal yang  menakjubkan. Pada pasal-pasal sebelumnya, Yesus memang  melakukan mukjizat penyembuhan pada orang-orang sakit. Itu adalah hal yang dianggap tidak biasa, menakjubkan! Lantas dari mana datangnya kuasa tersebut? Yesus menegaskan bahwa kuasa-Nya sama sekali berbeda dan tidak berasal dari Iblis! Tuduhan itu tidak berdasar karena salah satu mukjizat yang Ia lakukan justru adalah mengusir setan. Bagaimana mungkin setan mengusir setan? Yesus  memperingatkan mereka untuk berhati-hati dan tidak berbuat dosa dengan menghujat Allah (ay. 29).

Youth, Allah kita mengatasi segala kuasa yang ada. Ia mampu melakukan banyak hal fantastis yang tidak bisa kita bayangkan! Namun, jangan lupa bahwa Allah yang sama juga berkarya dalam berbaga cara  sederhana di keseharian kita. Jangan menuduh, mempertanyakan, meragukan, apalagi menghujat Tuhan hanya karena hal “fantastis” tidak terjadi dalam hidup kita. Jangan pula mencobai Tuhan dengan menuntut-Nya melakukan kehendak kita!

1. Apa argumen yang dipakai Yesus untuk menjelaskan kuasa dalam diri-Nya?

2. Apa sikon yang dapat membuat kita menuduh atau mempertanyakan Tuhan?

Pokok Doa : Percaya penuh kepada Tuhan.