SABAR
Yakobus 5:7-12
Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!
(Yak. 5:8)
Orang yang tidak bisa lagi menahan amarahnya kerap mengatakan bahwa kesabaran ada batasnya. Benarkah kesabaran ada batasnya? Lalu, apa batasnya sehingga kesabaran itu dapat diakhiri? Jika kesabaran ada batasnya dan dapat diakhiri, maka orang yang melakukannya tentulah tidak sabar.
Kesabaran erat kaitannya dengan waktu penantian.Seseorang dikatakan sabar apabila mampu bertahan dalam menantikan sesuatu pada batas waktu tertentu. Yang menarik adalah bahwa kesabaran juga berkaitan langsung dengan tindakan-tindakan yang mewarnai di dalamnya. Artinya, kesabaran selalu menuntut tindakan aktif selama berlangsungnya penantian. Yakobus menekankan tentang pentingnya kesabaran dalam menantikan kedatangan Tuhan. Tidak hanya itu saja, Yakobus juga mengingatkan kepada para pembaca suratnya untuk secara aktif meneguhkan hati, tidak bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, menuruti teladan penderitaan serta bertekun. Kesemuanya itu merupakan bentuk aktif dari kesabaran dalam menantikan kedatangan Tuhan.
Kita pun adalah pembaca surat Yakobus. Kita juga menantikan kedatangan Tuhan kembali. Oleh sebab itu, kita pun perlu mempersiapkan diri dalam menyambut kedatangan-Nya. Marilah kita secara aktif bersabar melalui keteguhan hati, tidak bersungut-sungut, tidak saling mempersalahkan, menuruti teladan penderitaan para nabi serta senantiasa bertekun.
REFLEKSI :
Kesabaran bukan berarti diam tidak bergerak. Kesabaran justru aktif berproses di dalam waktu yang tidak menentu.
Mzm. 119:81-88; Yer. 16:1-13; Yak. 5:7-12
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama