Markus 6:14-29

Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya.

(Mrk. 6:26)

“Namanya juga penyesalan, pasti di belakang. Kalau di depan, namanya pendaftaran!” Ungkapan itu sering kita dengar saat seseorang menyesal. Di sisi lain, tak jarang pula ada yang berkelakar dan menyarankan kita agar tidak terlalu banyak pertimbangan karena “you only live once” (YOLO). “Lakukan saja apa yang kamu mau, mumpung masih muda dan mumpung masih hidup!”

Herodes adalah salah satu orang yang kagum akan pengajaran Yohanes Pembaptis. Namun, Herodes tertohok saat Yohanes Pembaptis menegurnya karena mengambil Herodias yang adalah istri Filipus, saudara tirinya. Di satu sisi, Herodes menghormati Yohanes Pembaptis sehingga melindunginya dari dendam Herodias yang ingin membunuhnya. Namun, Herodes terjebak oleh akal Herodias yang membuatnya menyangkal kebenaran dan akhirnya membunuh orang yang dihormatinya. Walau akhirnya ia menyesal karena tidak melakukan apa yang benar, semuanya sudah terlalu terlambat. Beban itu harus ia pikul terus sepanjang hidupnya.

Youth, kita memang hanya hidup satu kali. Benar juga bahwa kita perlu menikmati hidup. Namun, itu tidak berarti kita mengabaikan ketetapan dan disiplin yang Tuhan ajarkan kepada kita. Justru karena kita hanya hidup satu kali, kita perlu menikmati hidup dengan penuh makna agar tidak menyesal kemudian. Bagaimana kita ingin mengingat masa muda kita? Apakah kita ingin tenggelam dalam penderitaan akibat perbuatan kita yang tidak benar? Ataukah kita rela mengorbankan sedikit kesenangan duniawi demi hidup dalam kebenaran? Penyesalan seperti apa pun tidak akan dapat mengulang waktu yang telah lalu. Jadi, hiduplah dengan penuh makna. You only live once!

1. Apa yang membuat Herodes bersedih?

2. Adakah hal yang membuat Anda sangat menyesal? Bagaimana menghadapinya?

Pokok Doa : Teguh hidup dalam kebenaran agar tidak menyesal kemudian.