Efesus 4:17-24

Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang siasia ….

(Ef. 4:17)

Dion memandangi wajahnya di cermin sambil memikirkan model rambut baru yang akan ia gunakan menjelang pergantian tahun baru. Tiba-tiba, mamanya masuk ke kamar Dion, “Kamu sedang apa?” Dion dengan tersipu malu menjawab, “Lagi mikirin nanti mau potong rambut model apa, Ma.” “Dion, yang harus dipikirkan bukan hanya model rambut saja ya. Perilakumu juga harus diubah. Sebentar lagi ‘kan usiamu sudah 20 tahun.” Dion terdiam mendengar kata-kata mamanya. “Ok, Ma! Dion akan  berusaha berubah jadi orang yang lebih baik lagi,” jawab Dion.

Paulus dengan tegas mengatakan, “Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia” (Ef. 4:17). Pikiran sia-sia yang dimaksud oleh Paulus adalah perilaku yang  menunjukkan kebodohan sehingga bisa membawa kesengsaraan (Yun. mataiotes) dalam kehidupan pribadi kita. Hal-hal yang demikian dilakukan oleh orang yang tidak mengenal Tuhan. Akibatnya, bukan hanya kesengsaraan, tetapi juga rusaknya hubungan kita dengan Tuhan. Kita tidak akan bertumbuh, kita malah “jalan di tempat.” Saat kita berada dalam kondisi “jalan di tempat,” kita makin sulit untuk maju, mencapai tujuan yang Tuhan kehendaki bagi kita.

Youth, tentu kita menginginkan adanya kemajuan dalam hidup kita. Oleh karena itu, marilah kita memperbarui hidup kita secara utuh sesuai kehendak Tuhan. Bila dulu kita masih mengutamakan hal-hal duniawi yang bisa menjauhkan kita dari Tuhan, maka tinggalkanlah hal itu! Lalu kenakanlah “manusia baru” yang Tuhan kehendaki sehingga kita tidak hidup dengan sia-sia.

1. Mengapa Paulus mengajak kita untuk hidup benar?

2. Apa yang menghalangi kita untuk berubah menjadi manusia yang dikehendaki Allah?

Pokok Doa : Menjadi “manusia baru” seperti yang Tuhan kehendaki.