Nehemia 9:16-31

“Tetapi Engkaulah Allah yang sudi mengampuni, yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya. Engkau tidak meninggalkan mereka.”

(Neh. 9:17)

Tasya tiba-tiba keluar dari grup Whatsapp karena merasa kesal pada salah satu anggota grup lainnya, Audrey. Hal itu berawal dari berubahnya sikap Audrey semenjak punya anak. Ia lebih senang berkumpul dengan orang lain yang sudah punya anak seperti dirinya. Ia menolak untuk berkumpul dengan sahabat-sahabatnya, tetapi selalu punya waktu untuk berkumpul dengan ibu-ibu muda seperti dirinya. Tasya merasa ditinggalkan.

Ditinggalkan oleh orang yang kita kasihi tentulah menyakitkan. Bagi beberapa orang rasanya sama seperti dikhianati. Bangsa Israel sering menyakiti Tuhan. Tidak hanya sekali, mereka meninggalkan dan mengkhinati Allah berkali-kali. Mereka sering melupakan perbuatan-perbuatan ajaib yang Allah lakukan bagi mereka. Mereka bersungut-sungut, bahkan tidak segan-segan membuat patung berhala untuk disembah. Padahal, ada Allah yang lebih pantas untuk disembah, Ialah yang telah menyelamatkan mereka dari tangan Mesir. Namun, Allah tetap menunjukkan kasih setia pada umat-Nya. “Tetapi Engkaulah Allah yang sudi mengampuni, yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya. Engkau tidak meninggalkan mereka” (Neh. 9:17).

Youth, orang sering kali mengotak-ngotakkan dan menciptakan atasan dalam mengasihi. Mengasihi yang lain bahkan sering kali dilakukan karena mengharapkan imbal balik. Melalui bacaan hari ini, kita belajar teladan kasih Allah yang melampaui batasan yang dunia tetapkan. Allah mendorong kita untuk mengasihi melebihi standar dunia. Kasihilah setiap orang sekalipun kita tidak mendapatkan balasan atasnya. Teladanilah kasih Allah dalam keseharian kita.

1. Apa yang membuat Allah tidak pernah meninggalkan bangsa Israel?

2. Bagaimana Anda merespons orang yang tidak membalas kasih Anda?

Pokok Doa: Dimampukan untuk mengasihi seperti Allah.