DIPANDANG BAIK OLEH TUHAN
Kata imam itu kepada mereka: “Pergilah dengan selamat! Perjalanan
yang kamu tempuh itu dipandang baik oleh TUHAN.”
(Hak. 18:6)
Sering kali, orang yang sudah lanjut usia merasa sudah banyak “makan asam garam,” sehingga merasa paling pintar, paling bijaksana, dan tidak boleh ada orang yang membantah apa yang dipikir dan diucapkannya. Ungkapan tersebut memang tidak sepenuhnya salah. Namun, apakah semuanya lalu dapat dianggap benar dan tidak bisa dibantah? Ini seperti yang dilakukan oleh Ibu Titi. Bagaikan seorang ratu yang berkuasa, seisi rumah harus tunduk dan mendengar perkataannya. Hal itu menimbulkan kericuhan dan kesalahpahaman antar anggota keluarga. Tidak ada kedamaian. Yang ada perasaan kesal dan tidak sejahtera karena sikap Ibu Titi.
Tono, menantu Ibu Titi, merasa bertanggung jawab atas situasi ini. Sebagai kepala keluarga, ia berbicara dalam persekutuan keluarga. Tono mengingatkan bahwa sebagai anak-anak Tuhan, keluarga Kristen perlu bercermin pada firman Tuhan. Bukan soal siapa yang paling tua, paling banyak pengalaman, atau paling berkuasa. Tetapi, yang perlu dipertanyakan adalah, “Apakah yang berkenan dan dipandang baik oleh Tuhan?” Malam itu menjadi malam penuh keharuan karena Ibu Titi berubah menjadi seorang ibu dan oma yang penuh kasih sayang.
DOA :
Tuhan, tolong kami agar senantiasa sadar diri. Sebagai orang tua kami senantiasa berpautan kepada-Mu, sehingga apa yang kami ucapkan dan lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama