Lukas 16:14-18

“Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu.”

(Luk. 16:15)

Youth mengetahui istilah jaim (jaga image), kan? Ketika sedang di hadapan orang-orang yang kedudukannya lebih tinggi dari kita—bos di pekerjaan atau calon mertua—tingkah laku kita bisa jadi berubah drastis. Kalau biasanya bicara ceplas-ceplos, sekarang mendadak diam seribu bahasa. Kalau biasanya menyisir rambut pun tidak, kali ini sampai pakai gel rambut dan parfum. Untuk apa kita melakukannya? Agar di depan mata orang, kita terlihat baik dan kita berharap orang-orang tersebut akan menyukai kita.

Mungkin tidak salah bila dikatakan bahwa di alam bawah sadar kita, ada keinginan untuk selalu terlihat baik di mata orang lain. Permasalahan inilah yang sering menjadi bagian dari teguran Yesus kepada orang Farisi. Mereka ingin tampak saleh di hadapan orang banyak agar mereka dihormati dan disegani orang banyak. Itulah sebabnya Yesus menegur mereka, “Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu” (Luk. 16:15). Perbuatan-perbuatan dengan motivasi yang kurang tepat memang bisa mengecoh manusia, namun Allah Yang Mahatahu mengetahui setiap isi hati kita. Ia tahu semua motivasi dan isi hati kita yang
terdalam.

Youth, apabila kita masih terkadang melakukan perbuatan-perbuatan baik dengan motivasi yang tidak murni, marilah kita belajar mengendalikannya. Kita mungkin dapat menyembunyikan sesuatu di hadapan manusia, tetapi tidak ada yang tersembunyi di hadapan Allah. Berdoalah kepada Tuhan agar perbuatan-perbuatan baik yang kita lakukan selalu dilandasi oleh motivasi kasih dan kebaikan.

1. Apa maksud Yesus dengan perkataannya di ayat 17?

2. Bagaimana kita mengatasi kekhawatiran terlihat buruk di mata orang lain?

Pokok Doa :  Keselarasan dalam hati dan perbuatan baik.