Mazmur 22:2-16

Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang menolong.
(Mzm. 22:12) 

Psikolog Kubler Ross mengatakan bahwa ada lima tahap kedukaan ketika seseorang mengalami sebuah musibah.  Tahapan tersebut dimulai dari denial (penolakan), lalu anger (kemarahan), bargaining (menawar), depression (depresi), dan terakhir acceptance (penerimaan). Menurutnya, hampir setiap orang setidaknya mengalami hingga tahap keempat, tetapi tidak semuanya sampai pada tahap terakhir, yaitu menerima kondisi yang sedang dialaminya itu.

Bagaimana caranya untuk sampai pada tahap penerimaan? Alkitab mengatakan pentingnya seseorang bersandar kepada Allah, bahkan pada saat tersulit dalam hidupnya. Mazmur 22 yang kita baca dimulai dengan perkataan yang sangat menyedihkan: “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” Kalimat itu sangat memperlihatkan betapa hancurnya hati Daud ketika ia harus melewati berbagai kesulitan di dalam hidupnya. Bahkan, tampak seolah- olah Tuhan tidak membantunya sama sekali. Namun, Daud tetap meyakini kekuatan dan penyertaan Tuhan sehingga di ayat-ayat selanjutnya (ay. 20-32), diceritakan tentang pengharapan Daud yang total kepada Tuhan.

Youth, mungkin ada saat kita merasakan kesulitan besar yang mengadang hidup kita, baik dalam relasi, pekerjaan,  penyakit, maupun hal-hal lainnya. Mungkin pada saat-saat itu, kita mempertanyakan pertolongan Tuhan yang tidak kunjung datang. Namun, ingat dan percayalah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dan pertolongan Tuhan akan selalu datang tepat pada waktu-Nya! 


1. Apakah pergumulan-pergumulan besar Daud di dalam hidupnya?
2. Bagaimana cara kita merasakan kehadiran Tuhan dalam kesulitan kita?

Pokok Doa : Kepekaan dalam merasakan penyertaan Tuhan.