Mazmur 104 : 1 – 9, 24, 35b

Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
(Mzm. 104:24) 

Apa yang terpikir ketika mendengar kata “mukjizat”? Mungkin kita memikirkan tentang fenomena supranatural yang tidak terjelaskan oleh logika manusia. Namun, menarik sekali bahwa akar kata mukjizat, miraculum (Latin) sebenarnya hanya merujuk kepada perasaan takjub. Itu artinya, mukjizat tidak selalu harus berkaitan dengan fenomena  supranatural. Pernahkah Youth melihat sebuah pemandangan yang begitu indah sampai tidak bisa menahan diri dan berdecak kagum? Itulah miraculum! Oleh karena itu, betapa sempitnya makna kebesaran Allah apabila karya-Nya hanya dilihat dari segi supranaturalnya saja.

Alkitab, khususnya dalam Mazmur-mazmur, sering menggambarkan kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya di dunia ini. Mari kita perhatikan dengan cermat bagaimana pemazmur menggambarkan kebesaran Allah melalui alam ciptaan yang bisa kita lihat dan rasakan lewat indra kita. Ayat 1-9 menggambarkan kekuatan Allah dengan cukup abstrak. Tetapi, ketika kita melanjutkan membaca ayat 10-18, kita dapat menjumpai gambaran karya Allah dengan fenomena alam sehari-hari.

Youth, dunia saat ini banyak dipengaruhi ilmu pengetahuan. Hal-hal yang dahulu mungkin dianggap “luar biasa” kini menjadi hal-hal “biasa.” Namun, jangan merasa bahwa segala sesuatu yang bisa dijelaskan manusia lantas kehilangan hubungannya dengan Allah. Justru dengan pengetahuan saat ini, kita bisa mencicipi sedikit dari betapa besar dan betapa teraturnya Allah kita. Lihatlah sekitar kita dan renungkanlah kebesaran Tuhan yang luar biasa!

1. Mengapa Daud banyak menggunakan alam untuk menceritakan Allah?

2. Apa contoh karya Allah yang mungkin terlupakan oleh kita selama ini?

Pokok Doa : Mampu merasakan kebesaran Allah lewat pengalaman sehari-hari.