Yehezkiel 29:1-12

“Dan semua penduduk Mesir akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN. Oleh karena engkau ibarat tongkat bambu bagi kaum Israel ….”

(Yeh. 29:6)

 

 

Seorang anak bertanya kepada ibunya, “Bu, apakah Tuhan mengetahui segala perbuatan yang kita lakukan? Apakah kita bertanggung jawab untuk segala sesuatu yang kita lakukan dalam hidup kita?” Ibunya menjawab dengan tersenyum, “Nak, segala sesuatu yang kita lakukan akan kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Setiap orang menanggung konsekuensi dari perbuatan yang sudah dilakukan karena Tuhan tidak pernah tidur.”

 

Raja Mesir, Firaun, menerima akibat dari perbuatan jahat yang dilakukannya. Para Firaun memang tega menawan orang-orang Israel menjadi budak di tanah Mesir ratusan tahun lamanya. Dalam Yehezkiel 29:1-12 yang kita baca, kita mengetahui bahwa Tuhan menunjukkan kemahakuasaan dan keadilan-Nya atas umat Israel. Tuhan bahkan membuat tanah Mesir menjadi sunyi sepi dan menjadi reruntuhan akibat perbuatan jahat Firaun terhadap umat Israel. Firaun mendapat hukuman dari Allah atas perbuatan dan kekerasan hatinya sendiri.

 

Youth, apakah kita melakukan koreksi dan evaluasi atas apa yang kita katakan dan lakukan: apakah sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak? Ingatlah bahwa setiap perbuatan kita selalu memiliki dampak yang luas, baik terhadap diri kita sendiri, masa depan kita, maupun terhadap orang-orang di sekitar kita. Kita juga perlu menyadari agar jangan sampai ketaatan kita kepada Tuhan hanya disebabkan rasa takut terhadap hukuman. Ketaatan kita kepada Tuhan hendaknya dilandasi dengan kesadaran dan ungkapan syukur atas setiap kebaikan Tuhan dalam hidup kita.

 

1. Apa pesan utama dalam Yehezkiel 29:1-12?

2. Apa pengalaman Anda tentang Allah Yang Mahakuasa?

 

 

Pokok Doa : Bersyukur untuk Allah Yang Mahakuasa dalam kehidupan kita.