Pengkhotbah 3:1-13

“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya ….”

(Pkh. 3:11)

Suatu ketika seorang petani mendapatkan undian motor. Tetangganya berkata, “Wah, baik sekali nasibmu!” Petani menjawab, “Mungkin.” Tidak lama setelah itu, anak petani belajar mengendarai motor. Ia mengalami kecelakaan dan kakinya patah. Tetangganya pun berkata, “Wah, sial sekali nasibmu!” Petani menjawab, “Mungkin.” Beberapa minggu kemudian, ada kabar bahwa semua pemuda harus ikut wajib militer, kecuali mereka yang sakit. Anak petani itu pun tidak perlu ikut wajib militer. Tetangganya berkata, “Wah, baik sekali nasibmu!” Petani menjawab, “Mungkin.” Layaknya hidup sang petani, hidup kita pun terdiri dari berbagai peristiwa baik dan buruk.

Allah menganyam kehidupan manusia melalui berbagai peristiwa. Kelahiran-kematian, pertemuan-perpisahan, semua terjadi di luar kendali manusia dan bisa terasa baik atau buruk. Namun, ada juga hal-hal yang bisa kita pastikan sendiri dalam hidup kita. Ayat 5-7 dari teks Alkitab hari ini menunjukkan hal-hal yang bisa kita tentukan sendiri. Di tengah segala ketidakpastian hidup, kita masih bisa menentukan bagaimana kita mengerjakan hidup kita hari demi hari.

Youth, seperti petani dalam kisah di atas, biarlah kita tidak terpaku pada penilaian tentang baik atau buruk hidup yang sedang kita jalani. Biarlah Allah yang menentukan itu. Percayalah, segala sesuatu Ia rangkaikan indah pada waktunya. Jalanilah hari demi hari sebaik-baiknya untuk diri sendiri, sesama, dan kemuliaan Tuhan. Usahakanlah kehidupan kita dengan keyakinan bahwa yang baik akan selalu datang dan yang buruk tidak akan menetap selamanya.

1. Apa hal-hal yang dapat manusia pastikan dalam menjalani kehidupan?

2. Apa hal baik yang dapat kita rasakan ketika percaya pada pekerjaan Allah di hidup kita?

Pokok Doa: Pikiran positif dalam menjalani keseharian.