1 Raja-raja 18:1-8

… Obaja mengambil seratus orang nabi, lalu menyembunyikan mereka lima puluh lima puluh sekelompok ….”

(1 Raja-raja 18:4)

Nama Nicholas Winton mungkin tidak banyak terdengar di jajaran pahlawan-pahlawan Perang Dunia II. Kepahlawanan Winton bermula saat ia berniat berlibur di Swiss tahun 1938. Di sana Winton berjumpa dengan temannya yang memberitahukan kabar penangkapan dan penganiayaan orang-orang Yahudi di Jerman. Dengan kerja keras, Winton dan rekan-rekan berhasil menyelamatkan 669 orang anak Yahudi dari ancaman kelompok Nazi di Jerman. Yang menarik adalah Winton sama sekali tidak berbicara tentang aksinya selama Perang Dunia II. Baru pada tahun 1988 kebaikan hatinya diketahui publik, setelah istrinya menemukan catatan detail tentang ratusan nama anak-anak yang telah diselamatkan oleh Winton tersimpan rapi di atap rumah mereka.

Dalam teks Alkitab hari ini, kita dikenalkan pada seorang tokoh bernama Obaja. Ia adalah kepala istana yang sungguh-sungguh takut akan Tuhan. Sebagai kepala istana, Obaja harus menuruti semua perintah rajanya dan ratunya. Namun, jabatan Obaja sebagai kepala istana tidak menghentikannya untuk melakukan tindakan yang luar biasa. Di saat Ratu Izebel membunuh nabi-nabi Tuhan, Obaja menyembunyikan seratus orang nabi di dalam gua. Nabi-nabi itu dibagi ke dalam dua kelompok, masing-masing lima puluh orang nabi, dan Obaja memenuhi kebutuhan makan serta minum mereka. Apa yang Obaja lakukan tentu berisiko, tetapi Obaja tetap melakukannya dengan sukarela karena ia tahu bahwa hal itu berkenan kepada Tuhan.

Teens, Obaja dan Nicholas Winton adalah dua teladan kepahlawanan yang patut kita tiru. Dalam kehidupan ini akan banyak kesempatan yang tersedia untuk kita melakukan kebaikan. Bila saat itu tiba, janganlah ragu! Ambillah kesempatan itu dan lakukanlah! Tidak perlu memikirkan imbalan atau pengakuan dari orang lain. Karena sesungguhnya kita melakukan itu bukan untuk manusia, melainkan untuk menyenangkan hati Tuhan.