Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.

(Kejadian 15:6)

“Wow, 95! Kamu dapat nilai ulangan IPA 95, Lisa?” kata Kiki terkejut. “Iya, Ki,” jawab Lisa lemas kepada Kiki. “Lo, kok kamu tidak gembira?” tanya Kiki. “Tadi mamaku mengatakan uang sekolahku bulan ini belum bisa dibayar. Aku sedih, Ki,” keluh Lisa kepada Kiki. “Lisa, Tuhan telah memberikan kecerdasan kepadamu. Teruslah percaya kepada Tuhan dan berusahalah. Kamu pasti bisa tetap sekolah,” kata Kiki. Terima kasih, Ki. Aku memang ingin bisa membantu orangtuaku,” ujar Lisa kepada Kiki.

Adik-adik, semangat Lisa untuk mau terus berjuang patut kita contoh. Yuk, kita baca Kejadian 15:4-6! Setelah sekian lama menanti keturunan, Abram belum juga memiliki anak. Tuhan mengerti kerinduan Abram. Tuhan datang menguatkan dan mengingatkan akan janji-Nya kepada Abram. Abram pun mau tetap percaya kepada Tuhan dan bersedia menanti janji Tuhan. Tuhan pun memperhitungkan; Tuhan menilai tindakan Abram itu sebagai kebenaran. Tindakan Abram itu kemudian membuatnya dikenal sebagai Bapak orang percaya.

Adik-adik, berjalan bersama Tuhan bukan berarti hidup akan menjadi mudah. Kita mungkin masih akan menghadapi tantangan dan kesulitan. Namun, seperti Abram, kita tetap percaya pada Tuhan dan bersabar menantikan janji-Nya.

Doa:

Bapa di Surga, aku percaya Engkau senantiasa besertaku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.