Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.”

(Lukas 19:5)

Ibu guru mengatur tempat duduk yang baru ketika kenaikan kelas. Kiki duduk bersama Sinta. “Ki, kamu yakin mau duduk bersama aku? Teman-teman yang lain menghindari aku karena aku pernah ketahuan menyontek,” kata Sinta kepada Kiki. “Sin, tidak selamanya orang berbuat salah. Nanti kita jadi tim yang kompak dalam belajar, ya,” jawab Kiki memberi semangat kepada Sinta.

Adik-adik, sikap Kiki yang tidak melihat kesalahan Sinta di masa lalu sungguh baik. Yuk, kita baca Lukas 19:4-7! Ketika Tuhan Yesus masuk ke kota Yerikho, banyak orang ingin melihat-Nya, termasuk Zakheus. Ia adalah kepala pemungut cukai. Tugasnya ialah memungut pajak dari masyarakat Yahudi, yang membuatnya dibenci oleh banyak orang. Namun, saat melihat Zakheus, Tuhan Yesus berkata, “Zakheus, Aku harus menumpang di rumahmu.” Artinya, Tuhan Yesus mengasihi Zakheus. Ia tidak menjauhi Zakheus, melainkan percaya bahwa Zakheus dapat berubah menjadi baik.

Adik-adik, setiap orang bisa menjadi lebih baik ketika ia bertobat atau memperbaiki kesalahannya. Mari kita juga mau percaya, memberi kesempatan dan mendorong teman kita untuk berubah menjadi baik.

Doa :

Bapa di Surga, terima kasih Engkau tidak pernah meninggalkan aku meskipun aku sering berbuat salah. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.