LEMAH TETAPI KUAT
Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
(Mzm. 121:1-2)
Ketika Ibu Ida sampai ke puncak Sinai, para peserta tur pun bersorak gembira. Bagaimana tidak? Ia adalah peserta tur paling tua – usianya sudah mencapai kepala delapan – dan ia berhasil. Perjalanan menuju Puncak Sinai memang tidak mudah. Perjalanan dimulai pukul satu dini hari. Dengan mata mengantuk, para peserta harus menghadapi udara yang sangat dingin dan medan perjalanan yang berat. Diawali dengan naik bus wisata, dilanjutkan dengan menunggang unta, mendaki lereng bukit dalam malam yang gelap pekat, kemudian diakhiri dengan berjalan kaki mendaki tumpukan batu, setapak demi setapak menuju puncak. Ibu Ida sendiri merasa, bahkan dengan bantuan seorang helper, jantungnya tidak akan sanggup melalui perjalanan itu. Namun tekadnya bulat, dan ia mencapai puncak.
Sobat Lansia, dalam hidup ini kita sering diperhadapkan pada kelemahan dan keterbatasan yang membuat kita kadang ingin menyerah. Namun, pemazmur mengingatkan kita bahwa kita punya Tuhan, dan dari Tuhan akan datang pertolongan kita. Ibu Ida tidak menyerah dalam kelemahannya. Perjalanan itu dimaknainya sebagai ziarahnya bersama Tuhan. Tubuh jasmani kita bisa lemah, tetapi iman kita kepada Tuhan harus tetap kuat.
DOA:
Tuhan, dalam kelemahan tubuh kami, berilah kami iman yang kuat supaya kami dapat terus menapaki jalan pendakian ini sampai kami tiba di negeri tujuan kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama