Filipi 1:4-6

Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita.

(Filipi 1:4)

Senang rasanya jika kita memiliki teman atau sahabat yang mendoakan kita. Ketika kita sedih ada teman yang menguatkan dan mendoakan. Doa dari seorang teman memberikan kekuatan bagi kita. Sebaliknya, pernahkah kita mendoakan teman kita atau orang lain secara rutin? Seberapa seringkah kita mendoakan orang lain? Nah, di dalam Alkitab juga ada lo orang yang memiliki kerinduan untuk mendoakan teman-temannya.

Paulus pernah menyampaikan hal tentang saling mendoakan teman atau sahabat. Dengan doa ia mendapat dukungan dan semangat dari teman-temannya. Dengan doa juga ia menguatkan para sahabatnya. Sumber kekuatan doa adalah Tuhan. Paulus hendak berbagi kekuatan yang telah ia terima. Ia menerima kekuatan dari Tuhan. Kekuatan doa itulah yang ia bagikan kepada teman dan sahabatnya. Ia menyadari bahwa doa itu memiliki kuasa yang menguatkan. Ketika temannya dalam keadaan lemah, ada Paulus yang mendoakan. Demikian sebaliknya. Ketika temannya dalam keadaan membutuhkan dukungan, ada Paulus yang mendoakan. Mendoakan orang lain atau teman sudah menjadi kebiasaan Paulus. Paulus suka mendoakan orang lain.

Teens, ada saatnya seseorang berada pada titik terendah dalam hidupnya. Pada situasi itu, ia membutuhkan dukungan doa. Doa itu sangat menguatkan. Meski adakalanya kita tidak dapat menolong teman dengan uang atau bantuan lainnya, tetapi kita dapat mendukung teman melalui doa. Teman yang kita doakan secara rutin akan sangat merasakan dukungan dan kekuatan. Betapa indahnya jika kita memiliki kebiasaan untuk mendoakan orang lain, termasuk teman kita, secara rutin. Orang dan doa itu ibarat smartphone dan charger . Ketika smartphone low batt, kita memerlukan charger yang dapat mengisi dan menguatkannya kembali.