Filipi 1:27-28

… bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil ….

(Filipi 1:27)

Mana yang lebih mudah: tetap berjuang atau menyerah? Kita dapat secara mudah menjawab bahwa tetap berjuang itu lebih sulit dilakukan daripada menyerah. Ketika kita tetap berjuang, segenap tenaga, pikiran, dan perasaan kita akan terkuras. Yang namanya perjuangan pasti juga dibarengi dengan penderitaan dan air mata. Rasa sakit pasti hadir ketika kita tetap berjuang untuk suatu hal. Sebaliknya, kalau menyerah, ya tinggal menyerah saja. Tidak membutuhkan banyak pengorbanan.

Senada dengan hal itu, Paulus memberikan nasihat agar pengikut Kristus tetap berjuang dalam iman, kesetiaan, dan kesucian. Menjadi pengikut Kristus memang dapat membuat seseorang dibenci, dipersulit, dan lain-lain. Namun, jerih payah di dalam iman tidaklah sia-sia. Iman yang diupayakan dalam perjuangan akan menghasilkan buah yang baik, yaitu mahkota kehidupan. Paulus hendak menguatkan jemaat agar tetap berjuang dalam iman walau banyak tantangan. Tuhan tahu apa yang menjadi pengorbanan orang-orang yang percaya kepada-Nya.

Teens, Tuhan mengetahui perjuangan kita. Tuhan mengetahui jerih lelah kita. Ia akan senantiasa menguatkan kita. Hayatilah kutipan lirik lagu ini, “Tuhan tak pernah janji langit selalu biru. Tetapi Dia berjanji selalu menyertai. Tuhan tak pernah janji jalan selalu rata. Tetapi Dia berjanji berikan kekuatan. Jangan pernah menyerah. Jangan berputus asa.” Tetaplah berpengharapan dan berjuang dalam kehidupan kita. Tidak ada kesuksesan tanpa penderitaan dan rasa sakit. Menyerah bukan berarti tidak ada penderitaan. Penderitaan tetap ada, tetapi bentuknya berbeda. Demikian juga dengan tetap berjuang. Orang yang tetap berjuang menyadari bahwa ada hasil positif yang menantinya. Ada hal baik yang menjadi upah perjuangannya.