Kisah Para Rasul 7:9-16

Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia ….

(Kis. 7:9)

 

 

Orang lain dapat berbuat buruk kepada kita, tetapi Allah akan menolong kita mengubah keburukan itu menjadi kebaikan. Terkadang kita tidak bisa mencegah orang lain berbuat buruk kepada kita sekalipun kita sudah berusaha mencegahnya. Akibatnya, hal buruk itu pun terjadi. Namun, hidup kita tidak berhenti di situ. Ketika kita berproses dalam hidup ini bersama Tuhan, kebaikan akan muncul sebagai hasilnya.

 

Seperti kisah Yusuf ketika ia diperlakukan buruk oleh saudarasaudaranya. Namun, ia menjalani proses hidupnya bersama dengan Tuhan. Allah menyertainya. Peristiwa buruk yang dialaminya berubah menjadi hal baik. Yusuf, yang dijual oleh saudara-saudaranya, berubah menjadi Yusuf, seorang penguasa di Mesir. Yusuf dipercaya oleh Firaun dan diberikan kuasa atas seluruh Mesir dan istana Firaun. Artinya, Yusuf menjadi seorang kepercayaan Firaun. Pada akhirnya, Yusuf pun menjadi penyelamat saudara-saudaranya yang mengalami kelaparan. Keluarganya pun pindah ke Mesir dan tinggal bersama dengannya. Kisah ini disampaikan oleh Stefanus di hadapan Mahkamah Agama ketika ia sendiri sedang menghadapi ketidakadilan dalam tuduhan yang diberikan kepadanya. Stefanus tidak gentar dalam sidang di saat itu.

 

Youth, pernahkah Anda mendapat perlakuan buruk dari orang lain? Semoga tidak. Namun, jika hal itu terjadi, hadapilah dengan karakter terbaik yang Anda miliki. Jangan terpancing untuk ikut berbuat hal buruk. Tunjukkanlah hal baik. Berproseslah bersama dengan Tuhan. Maka, Anda akan melihat kebaikan yang muncul dari pengalaman buruk yang pernah terjadi.

 

1.Mengapa Yusuf berbuat baik kepada saudara-saudaranya?

2. Bagaimana respons Anda kepada orang yang berbuat buruk?

 

 

Pokok Doa:

Pengalaman buruk yang pernah Anda alami.