Yakobus 2:1-7

Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.

(Yak. 2:1)

 

 

“I always worry about how we treat poor Black people,” ujar Stephen Curry, bintang bola basket NBA dari tim Golden State Warriors, dalam sebuah wawancara. Curry sedang membicarakan perlakuan diskriminatif terhadap orang-orang berkulit hitam yang miskin. Pada dasarnya perlakuan terhadap orang berkulit hitam di Amerika Serikat masih memiliki persoalan besar. Pada tahun 2020 isu diskriminasi dan rasisme kembali mencuat di sana. Hal itu berkaitan dengan meninggalnya seorang warga berkulit hitam bernama George Floyd di tangan polisi berkulit putih. Negara semaju Amerika Serikat pun masih terus berjuang agar kesetaraan antarmanusia terwujud.

 

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita agar tidak membedabedakan orang berdasarkan status ekonominya. Saat di sebuah pertemuan ada orang kaya dan orang miskin datang, sambutlah mereka dengan rasa hormat yang sama. Jangan kemudian orang kaya lebih dihormati karena mereka kaya, sedangkan orang miskin disepelekan. Orang beriman mesti memperlakukan sesama manusia dengan setara.

 

Youth, di tempat kita berkuliah atau tempat kita bekerja kita bisa bertemu beragam orang yang berbeda-beda status ekonominya. Ada orang yang lebih kaya daripada kita, ada pula yang lebih miskin. Kita jangan hanya bergaul dengan orang kaya, lalu menyingkirkan teman kita yang kekurangan. Jangan pula kita menghormat penuh kepada atasan di tempat kerja dan merendahkan pegawai biasa. Semua orang patut dihormati, terlepas dari apa pun status ekonomi mereka.

 

1. Kepada siapakah kita beriman?

2. Bagaimana iman itu kita terapkan dalam keseharian kita?

 

 

Pokok Doa:

Perjuangan melawan diskriminasi dan rasisme di dunia.