Filipi 2:10-11

… dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!

(Filipi 2:11)

Setiap orang yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan menyapa Yesus dengan sebutanTuhan. Dalam doa-doa dan nyanyian-nyanyian Yesus pun disapa sebagai Tuhan. Orang dapat dengan mudah mengucapkan Yesus Tuhan atau Tuhan Yesus ketika sedang bergumul dengan persoalan hidup dan membutuhkan pertolongan. Namun, apakah makna yang sesungguhnya atas pengakuan Yesus sebagai Tuhan dan dampaknya dalam kehidupan kita sehari-hari?

Paulus menyampaikan bahwa ketika jemaat di Filipi mengaku Yesus adalah Tuhan seharusnya itu bukanlah sekadar pengakuan lewat ucapan atau katakata, melainkan gambaran keseluruhan hidup yang dipercayakan kepada Tuhan dan diselaraskan dengan kehendak Tuhan. Paulus mengamati banyak orang Kristen di Filipi yang mengaku Yesus sebagai Tuhan, tetapi kehidupannya jauh dari apa yang Tuhan kehendaki. Hidupnya tidak selaras dengan kehendak Tuhan. Inilah yang menjadi keprihatinan Paulus atas keadaan jemaat di Filipi.

Teens, ketika kita mengaku Yesus adalah Tuhan, itu artinya kita adalah hamba-Nya. Kita hidup bukan semau kita, melainkan hidup yang menyelaraskan kehidupan kita dengan apa yang tuannya kehendaki. Jika kita mengaku Yesus adalah Tuhan, tetapi tingkah laku kita tidak kristiani, maka kita menjadi batu sandungan. Mahatma Gandhi pernah berkata, “Jika orang Kristen tingkah lakunya seperti Yesus, maka saya akan menjadi Kristen.” Mahatma Gandhi mengagumi Yesus, tetapi ia menjumpai tingkah laku orang Kristen yang tidak mencerminkan hidup Yesus. Pengakuan Yesus adalah Tuhan tidak sekadar mengetahui dan menyetujui bahwa Yesus adalah Tuhan, tetapi juga memercayai dan memercayakan kehidupan kita pada pimpinan-Nya dan seturut dengan kehendak-Nya.