Lukas 10:38-42

Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara ….”

(Luk. 10:41)

 

 

Melayani di gereja itu menyenangkan. Kita dapat merasa seperti saudara dengan banyak orang. Mulai dari oma dan opa, om dan tante, sampai adik-adik remaja dan anak-anak Sekolah Minggu. Melayani juga akan membuat kita mengasah diri dan karakter kita. Terlebih lagi, kita dapat makin mengenal Tuhan. Namun, terlalu sibuk melayani di gereja bisa menjadi berbahaya. Hal itu dapat membuat kita jenuh, bosan, bahkan sebal dengan orang yang tidak mau aktif ikut melayani. Sibuk melayani bisa membuat kita merasa tidak bahagia.

 

Itulah yang terjadi dengan Marta. Ia begitu sibuk melayani sampai ia merasa Tuhan tidak peduli. Sebenarnya, Marta melakukan apa yang baik sebagai seorang nona rumah. Jika ada rombongan tamu datang, maka sudah sepantasnya yang empunya rumah menyambut. Apalagi, ini rombongan Yesus dan para murid. Minuman dan makanan perlu disajikan. Tempat duduk dan peralatan harus dibereskan. Banyak urusan. Marta menjadi sibuk. Hal itu baik. Namun, ada hal “yang terbaik”, yaitu duduk diam dan mendengarkan pengajaran Tuhan. Karena kedatangan Yesus saat itu tidak sekadar untuk dijamu makan dan minum, tetapi untuk mengajar. Semua kesibukan Marta pun membuatnya merasa Tuhan tidak peduli dengan membiarkan Maria duduk saja.

 

Youth, sibuk melayani di gereja itu baik. Kita bisa menjadi panitia Natal dan Paskah, melayani lewat tim musik gereja, menjadi bagian tim multimedia, dan lain-lain. Namun, kita juga mesti punya waktu untuk duduk diam di gereja dan mendengarkan firman Tuhan sehingga hidup kita menjadi seimbang antara melayani dan dilayani. Hal itu akan membuat jiwa kita menjadi lebih sehat.

 

1. Mengapa Maria duduk dekat kaki Tuhan?

2. Kapan Anda duduk diam di gereja dan benar-benar menikmati firman Tuhan?

 

 

Pokok Doa:

Para pengurus dan aktivis gereja.