Lukas 10:25-37

Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!”

(Lukas 10:37)

 

 

Dalam hidup bermasyarakat kerap kali ada pembedaan golongan. Kaya dan miskin. Kulit putih dan kulit hitam. Tuan dan budak. Mayoritas dan minoritas. Golongan yang satu selalu lebih dihormati daripada golongan yang lain sehingga golongan yang satu cenderung untuk menindas golongan yang lain.

 

Dalam situasi seperti inilah muncul pertanyaan yang menarik: Siapakah sesamaku? Yesus memberi jawaban yang sangat cerdas. Melalui perumpamaan tentang orang Samaria yang murah hati, Yesus hendak menjelaskan bahwa sesama bukanlah tentang siapa yang harus dianggap sama dalam satu golongan. Sesama adalah tentang perbuatan mengasihi yang ditunjukkan pada orang lain betapapun berbedanya orang tersebut. Saat itu orang Samaria selalu dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Namun, justru orang Samaria yang tergerak untuk menolong orang yang tergeletak di jalan. Apa yang dilakukan orang Samaria menjembatani jurang perbedaan di antara mereka. Perbuatan belas kasih tidak dimaksudkan untuk menghilangkan perbedaan yang ada, tetapi untuk menunjukkan betapa tindak belas kasih tak mengenal perbedaan.

 

Teens, menghilangkan perbedaan adalah hal yang tidak mungkin. Kaya dan miskin akan selalu ada. Warna kulit putih dan hitam tak bisa dibuat sama. Tak mungkin semua menjadi tuan. Begitu pun sebaliknya. Jadi, masing-masing orang harus menerima perbedaan golongan yang ada. Apakah kamu termasuk yang kaya atau yang miskin? Apakah kamu berkulit putih atau berkulit hitam? Apa pun adanya kamu bukanlah masalah. Justru hal terpenting adalah bagaimana kamu bersikap terhadap orang lain. Sikapmu itulah yang akan menentukan apakah kamu sudah menjadi sesama bagi yang lain, yaitu jika kamu berbelas kasih pada semua orang, tak peduli betapapun berbedanya dia denganmu.