Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!

(Rat. 3:22-23)

Lily, ibu mertua saya, berusia 95 tahun. Sungguh, sebuah karunia yang besar. Sejak muda ia berkarier sebagai seorang bidan. Ia memiliki lima orang anak. Ketika anak bungsunya masih SMP, suaminya meninggal. Namun, ia tetap bersemangat berjuang agar anak-anaknya terus melanjutkan pendidikan sampai menjadi sarjana. Ia juga melayani sebagai penatua di gereja selama beberapa periode. Di usianya
yang lanjut, ia tetap dalam kondisi sehat, jarang sakit, dan bisa berkomunikasi dengan baik. Resepnya adalah selalu meyakini bahwa Tuhan itu baik dan setia menjadi penolong sampai akhir hidupnya.

Kasih setia Tuhan itu nyata dalam kehidupan kita yang sungguh-sungguh bersyukur akan kebaikan dan pertolongan Tuhan setiap saat. Karena itu, kita perlu selalu merenungkan bagaimana Tuhan berkarya dalam kehidupan kita. Segala sesuatu yang terjadi bukanlah suatu kebetulan semata, tetapi Tuhan sungguh-sungguh bekerja untuk mendatangkan kebaikan dalam kehidupan kita. Karena itu, mari kita selalu membesarkan nama Tuhan dengan menyaksikan kasih setia-Nya kepada anak cucu dan teman-teman kita. Biarlah kesetiaan Tuhan disaksikan selalu oleh mulut dan bibir kita.

DOA:

Tuhan, biarlah kami selalu bersyukur dan memuji nama-Mu karena kesetiaan-Mu nyata dalam hidup keseharian kami. Amin.