“Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku ….”

(Yoh. 10:14)

Seekor anjing yang dipelihara dengan baik oleh tuannya, diberi makan, dimandikan, diajak jalan-jalan, biasanya akan menjadi anjing yang setia. Jika tuannya pulang naik motor, maka dari kejauhan anjing itu sudah menggonggong keras karena ia ingin segera menyambut tuannya yang datang. Anjing itu mengenal betul tuannya, bahkan dari kejauhan ia sudah bisa mengetahui kedatangannya dan menunjukkan kegirangannya untuk bertemu tuannya.

Hubungan gembala dan domba-dombanya juga sangat dekat, karena gembala menggiring domba-dombanya ke rumput hijau dan menjaga dombanya dari kawanan serigala yang bisa menerkamnya. Gembala mengenal dombadombanya, sehingga jika kurang satu saja, ia akan mencari dombanya yang hilang dan tersesat. Sedangkan, domba-dombanya juga mengenal suara gembala dan mengikutinya.

Yesus adalah Gembala yang baik yang mau berkorban bagi domba-domba-Nya. Bagaimana dengan kita sebagai dombadomba-Nya, apakah kita mengenal suara-Nya? Tentu kita harus memiliki kedekatan dengan Sang Gembala sehingga kita dapat peka mendengar suara-Nya dan mengikuti tuntunan-Nya.

DOA:

Ya Tuhan, ajar kami untuk memiliki tekad mengenal Tuhan lebih dekat lagi sehingga kami dapat peka mendengar suara-Mu. Amin.