Matius 5:38-48

“… siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.”

(Matius 5:39)

Salah satu tokoh terkenal yang menentang diskriminasi rasial adalah Martin Luther King Jr. Ia adalah seorang pendeta berkulit hitam. Pada waktu itu orang kulit hitam menempati golongan masyarakat kelas dua di Amerika Serikat. Penindasan yang dilakukan oleh orang kulit putih terhadap orang kulit hitam sering kali terjadi. Namun, Martin Luther King Jr. tidak mau berjuang menentang diskriminasi dengan jalan kekerasan. Ia justru meminta masyarakat kulit hitam untuk berjuang tanpa kekerasan. Salah satu kalimat terkenal yang diucapkan oleh Martin Luther King Jr. adalah, “Kegelapan tidak dapat mengusir kegelapan. Hanya cahaya yang dapat melakukannya. Kebencian tidak dapat mengusir kebencian. Hanya cinta yang dapat melakukannya.”

Pada zaman Yesus bangsa Yahudi berada di bawah penindasan bangsa Romawi. Hak-hak mereka dibatasi, bahkan dirampas. Namun, Yesus justru meminta mereka untuk melawan dengan cinta kasih. Ajaran Yesus untuk membalas tindak kejahatan dan penganiayaan dengan kasih dan doa adalah sebuah ajaran yang kontroversial. Bagaimana mungkin seseorang dapat mengasihi musuhnya dan mendoakan orang yang telah menganiayanya? Namun, begitulah memang yang harus dilakukan. Sebab, kenyataan hidup telah membuktikan bahwa kebencian hanya bisa dilawan dengan cinta.

Teens, saat ini Indonesia sedang mengalami krisis toleransi. Banyak tindakan kekerasan yang dilakukan dalam kehidupan beragama. Pemeluk agama yang satu menghina dan merendahkan agama yang lain. Pemeluk agama yang satu mengkritik cara beribadah pemeluk agama yang lain. Betapa tidak nyamannya suasana hidup seperti ini. Jika masing-masing saling melawan dengan kebencian, maka hasilnya hanyalah perpecahan. Sebagai generasi penerus bangsa, kamu memang harus melawan segala bentuk tindakan intoleransi. Namun, lawanlah dengan cinta kasih.