Yohanes 13:1-20

“Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu ….”

(Yohanes 13:14)

Sering kali terhormat dan dihormati menjadi tujuan hidup banyak orang. Sebab, dihina dan direndahkan adalah hal yang memalukan, bahkan menyakitkan hati. Tak jarang orang yang merasa terhina nekat membalaskan sakit hatinya dengan melakukan kekerasan dan pembunuhan. Kebutuhan untuk dihargai dan dihormati adalah manusiawi. Bahkan, setiap orang berhak untuk mendapatkannya.

Hanya saja, Alkitab mengajarkan hal yang berbeda. Mengejar kehormatan bukanlah tujuan utama menjadi pengikut Kristus. Yesus telah memberikan teladan dengan gamblang. Ia yang adalah seorang guru yang dihormati justru merendahkan diri dan menjadi hamba yang membasuh kaki para murid-Nya. Melalui tindakan-Nya, Yesus mau mengajarkan bahwa yang utama dalam hidup bukanlah sebesar apa seseorang dihormati, melainkan sebesar apa seseorang menghormati sesamanya. Sebelum seseorang menuntut untuk dihormati oleh orang lain, ia harus lebih dahulu menghormati orang lain.

Teens, pernahkah kamu dihina oleh teman-temanmu atau oleh orang dewasa di sekitarmu? Tenang, itu bukanlah akhir dunia. Tak perlu merasa marah dan sakit hati, apalagi membalas dengan melontarkan hinaan yang sama. Dihina dan terhina tidak membuat dirimu menjadi manusia yang hina. Sebab, nilai diri seseorang ditentukan bukan oleh perlakuan orang lain terhadap dirinya, melainkan ditentukan oleh perlakuannya kepada orang lain. Kamu menjadi manusia yang hina jika kamu menghina orang lain. Kamu menjadi manusia terhormat saat kamu dengan rendah hati menghormati orang lain. Saling membalas dengan melontarkan hinaan yang sama hanya akan menurunkan nilai dirimu menjadi serendah mereka yang menghinamu. Karena itu, perlakukanlah setiap orang dengan rasa hormat yang tulus. Jika kamu berharap dunia menjadi tempat yang nyaman dan damai untuk ditinggali, maka kamu harus memulainya dari diri sendiri.