Mazmur 58

“Sesungguhnya ada pahala bagi orang benar, sesungguhnya ada Allah yang memberi keadilan di
bumi.”

(Mzm. 58:12)

 

 

Barangkali Kaisar Kaligula adalah salah seorang kaisar yang sangat terkenal di sejarah bangsa Romawi. Ia terkenal karena tindakan-tindakannya yang menyengsarakan orang-orang di sekitarnya. Ia rela membunuh keluarga demi kekuasaan. Ia bahkan menganggap dirinya sebagai dewa. Ia berpakaian selayaknya dewa dan membuat patung dirinya di Kerajaan Romawi. Ia bahkan hendak pindah ke Mesir karena ingin disembah sebagai Tuhan di Mesir. Sekalipun demikian, Kaisar Kaligula tetaplah manusia. Pemberontakan terhadap dirinya dari sekelompok tentara telah membuatnya kemudian mati terbunuh. Hal ini membuktikan betapa fananya kepemimpinan manusia. Manusia tetaplah manusia. Ia tidak abadi dan tidak dapat menjadi Tuhan.

 

Hal inilah yang juga sempat disinggung dalam Mazmur 58. Mazmur 58 berbicara mengenai Allah yang mengatasi para pemimpin. Apalagi, ketika pemimpin tersebut adalah pemimpin yang tidak benar. Pemazmur menaruh harapan pada Allah. Ia meyakini bahwa TUHAN adalah Allah yang penuh kasih dan adil. Bahkan, Allah mengatasi para pemimpin yang dikenal bertindak tidak adil dan menindas. Keyakinan pemazmur adalah sebuah seruan agar umat dapat tetap meyakini Tuhan sebagai pemimpin yang kekal. Pemimpin yang adil dan mengasihi manusia, bahkan mengatasi mereka yang jahat dan menindas.

 

Youth, sebagai umat Allah, mari kita percaya kepada Allah. Mari kita percaya bahwa Allah adalah pemimpin hidup yang mengasihi kita. Pemimpin di dunia ini dapat mengecewakan kita. Namun, Allah adalah pemimpin yang tidak akan mengecewakan kita. Ia adalah pemimpin yang kasih-Nya kekal.

 

1. Apa yang menjadi keyakinan pemazmur terhadap Tuhan di tengah situasi yang tidak adil dan menindas umat?

2. Bagaimanakah kita dapat menghayati pimpinan Allah dalam situasi sulit?

 

 

Pokok Doa:

Pimpinan Tuhan dalam pergumulan kehidupan.