“Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.”

(Yoh. 15:4)

Sebagai anak Tuhan, kita tahu bahwa hidup kita seharusnya menghasilkan buah-buah yang baik. Namun, kenyataannya tidak semudah yang kita bayangkan. Menjadi anak Tuhan tidak secara otomatis membuat kita dapat menghasilkan buah. Sama seperti sebatang pohon, untuk dapat menghasilkan buah, maka ia harus menjalani proses yang panjang, mulai dari berakar, bertunas, bertumbuh, berbunga, dan baru menghasilkan buah. Proses ini pun harus melalui kerja keras dari tanaman, yaitu: akar harus berusaha menggapai air, daun berusaha mengolah sinar matahari dan udara untuk menghasilkan zat-zat yang baik bagi pertumbuhannya.

Demikian pula kita, untuk dapat menghasilkan buah, maka kita harus melalui proses panjang yang bernama “kehidupan” yang kadang menyenangkan, tetapi kadang juga tidak menyenangkan. Kita juga tidak otomatis menghasilkan buah. Kita harus berusaha menggapai “air hidup” yaitu firman Tuhan, mengolahnya menjadi makanan dengan bantuan “sinar matahari” yaitu rasa syukur dan “udara” yaitu kesetiaan. Pada saatnya nanti, ketika kita dengan setia melakukan semua proses tersebut, maka kita akan menghasilkan buah-buah yang baik, sehingga kita dapat menjadi berkat bagi banyak orang di sekitar kita. 

DOA:

Tuhan, kami rindu agar hidup kami dapat memberikan buah-buah yang baik. Mampukan kami agar dapat melalui proses kehidupan ini sehingga buah yang kami hasilkan adalah buah yang baik. Amin.