Mazmur 139:1-6, 13-18

Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.

(Mzm. 139:14)

 

 

Dalam keseharian kita pasti akan berjumpa dengan orang-orang yang gemar berkomentar tentang diri kita walau tidak diminta atau ditanya. Entah itu mereka berkomentar tentang penampilan, kinerja, sikap, materi, pekerjaan, atau masalah personal. Sekalipun terkadang gemas mendengarnya, pada kenyataannya kita tidak bisa membungkam mulut mereka semua, bukan? Pada akhirnya yang paling penting bukanlah “apa kata orang tentang diriku”, melainkan “apa kataku tentang diriku”; bagaimana aku melihat diriku sendiri.

 

Dalam doanya pemazmur mengungkapkan dengan jelas bagaimana ia memandang dirinya di hadapan Allah. Ia menegaskan bahwa “jiwanya benar-benar menyadari” apa yang Tuhan kerjakan dalam hidupnya. Pemazmur melihat keberadaan dirinya sebagai sebuah keajaiban. Penciptaan dirinya adalah hal yang dahsyat. Mengapa? Sebab, Tuhan sendirilah yang membentuk dirinya sedemikian rupa. Ia begitu istimewa, dan dalam keistimewaan itu ia yakin bahwa Tuhan punya rencana yang besar dan turut bekerja dalam hidupnya. Keyakinan pemazmur ini tentu semestinya menjadi keyakinan kita juga di hadapan Allah. Ingatlah dan sadarlah bahwa kita begitu ajaib dan dahsyat!

 

Youth, jangan biarkan perkataan atau kritik orang lain membuat kita memandang rendah, apalagi mempertanyakan keberhargaan, diri kita sendiri. Belajarlah mencintai diri kita sendiri dalam segala kekurangan dan kelebihan yang ada; dalam seluruh kebaikan yang Tuhan sudah letakkan sejak semula dalam diri kita. Daripada memusingkan perkataan orang lebih baik kita menunjukkan keistimewaan dan kedahsyatan kita lewat karya yang nyata.

 

1. Bagaimana pemazmur melihat dirinya di hadapan Allah?

2. Bagaimana Anda melihat diri Anda di hadapan Allah?

 

 

Pokok Doa:

Belajar mencintai diri sendiri sebagaimana Allah mengasihi diri kita.