Yeremia 18:12-23

Tetapi mereka berkata: Tidak ada gunanya! Sebab kami hendak berkelakuan mengikuti rencana kami sendiri dan masing-masing hendak bertindak mengikuti kedegilan hatinya yang jahat.

(Yer.18:12)

 

 

Dosa: ketika pertama kali dilakukan (mungkin) sebuah kekeliruan atau kesalahan yang tidak disengaja. Namun, jika sudah berulang kali dilakukan, maka itu sudah bisa disebut kebiasaan. Ada banyak sekali alasan yang digunakan untuk membuat kita memaklumi dosa-dosa yang kita lakukan, “Yah, namanya juga manusia biasa!”; “Aku khilaf, besok akan bertobat.”; “Rasanya sulit untuk tidak berdosa.”; “Kita bisa apa, toh semua juga melakukannya!” Pada akhirnya dosa tidak lagi sekadar kesalahan belaka. Oswald Chambers mengatakan bahwa dosa adalah sebuah penyakit; pemberontakan melawan Tuhan.

 

Lepas dari dosa bukanlah hal yang mudah karena lama-lama (bisa jadi) kita menikmatinya. Dosa malah menjadi sebuah kebutuhan. Hal ini tampak dari seruan bangsa Israel yang mengabaikan teguran Tuhan melalui perantaraan nabinya. Dengan lantang mereka memberontak kepada Tuhan dan memilih untuk “menjadi tuhan atas hidupnya sendiri” dengan berkelakuan seturut dengan kehendak hatinya yang jahat. Terkadang orang yang melakukan dosa bukannya tidak tahu apa ujung dari pilihannya itu. Mereka tahu, tetapi toh tetap melakukannya karena terasa begitu nikmat. Dosa sudah menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi. Itulah gambaran dari terbelenggu dalam dosa.

 

Youth, upah dosa ialah maut. Kesenangan, kenikmatan, dan kemudahan yang kita rasakan sebagai ganti dari dosa yang kita lakukan adalah hal yang fana. Jangan menjual jiwa kita pada si jahat karena apa yang akan kita tuai, rasakan,dan terima setelah kematian tidaklah sementara. Bertobatlah dan berjuanglah untuk lepas dari dosa. Kalau ada niat, di situ pasti ada jalan.

 

1. Bagaimana bangsa Israel merespons teguran Tuhan?

2. Bagaimana cara Anda berjuang untuk lepas dari dosa yang Anda nikmati?

 

 

Pokok Doa:

Dimampukan Tuhan dalam perjuangan melepaskan diri dari dosa.