1 Timotius 4:6-16

Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

(1Tim. 4:8)

Setiap instansi militer di semua negara memiliki fasilitas bimbingan mental dan spiritual. Walaupun doktrin militer terkenal dengan aktivitas olah fisiknya, tetapi tetap ada sebuah kesadaran penting bahwa pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang utuh dengan aspek fisik, mental, dan spiritual. Semuanya harus dijaga kesehatan dan kebugarannya. Fisik yang kuat tanpa mental dan spiritual yang bugar dan jernih dapat mengalami depresi. Akibatnya tentu berbahaya dan kontra produktif dalam pelaksanaan tugas-tugas.

Di daerah Efesus bertebaran cerita takhayul berjubah agama. Begitu banyak pemikiran spiritual berkembang, tetapi tidak membawa faedah bagi sehatnya relasi sosial kemasyarakatan. Kekacauan pola pikir ini menjangkiti Jemaat Efesus, tempat Timotius ditugaskan. Karena itu, Timotius diminta memprioritaskan latihan spiritual kristiani dan ibadah. Bukan berarti latihan jasmani disepelekan. Namun, dengan kehidupan rohani yang sehat, kekuatan jasmani dapat menjadi sarana penyataan kasih dan bukan percederaan.

Kekuatan fisik kita dapat melemah dan menjadi amat terbatas sewaktu-waktu. Namun, pemikiran dan kemampuan mengelola ketenangan batin dan rohani dapat bertahan lebih lama. Walaupun tubuh kita melemah, tetapi hikmat iman tetap akan bertahan dan menjadi kekuatan yang meneguhkan asa kita. Karena itu, jangan pernah abaikan upaya-upaya untuk menjaga kebugaran hidup spiritual kita.

REFLEKSI:

Apa saja yang sudah kita lakukan untuk menjaga kebugaran spiritual?

Mzm. 2; Yer. 19:1-15; 1Tim. 4:6-16